Pihak TNI bergerak dan membuat Operasi Tinobala yang bertugas menumpas kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
MIT pimpinan Ali Kora sendiri telah terlibat dalam kasus pembunuhan empat warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat 27 November 2020 dan sangat menggegerkan publik.
Sekilas mengenai kelompok MIT
Kelompok MIT sendiri diketahui memang kerap melakukan aksi kriminal maupun teror di Poso dan sekitarnya.
Misalnya, anggota kelompok itu diduga membunuh warga sipil di Poso pada 8 Agustus 2020, menembak anggota polisi di sebuah bank di Poso pada 15 April 2020, hingga diduga terlibat pembunuhan dua warga sipil di Parigi Moutong pada 27 Juni 2019.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Ali Kalora, Teroris Sadis Pembunuh 1 Keluarga di Sigi
Kelompok ini awalnya dipimpin oleh Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016.
Setelah itu, Ali Kalora menggantikan posisi Santoso memimpin kelompok MIT bersama dengan Basri.
Kapolri saat itu, Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menegaskan, Operasi Tinombala akan digelar hingga kelompok bersenjata Santoso dinyatakan habis atau tidak memiliki anggota jaringan lagi.
Operasi penumpasan dilakukan di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, dengan area pengepungan seluas 60 kilometer persegi. Badrodin mengakui, Operasi Tinombala berjalan lambat karena kondisi medan yang sulit.
“Saya beberapa kali bertugas di sana, merasakan sendiri sulitnya kondisi medan,” kata Badrodin Haiti pada 27 April 2016.
Lalu setelah Basri tertangkap, Jenderal (Purn) Tito Karnavian, pengganti Kapolri Badrodin Haiti, menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala pada 2016.
Satgas Tinombala Dikerahkan
Pascaperistiwa di Sigi, Satgas Tinombala kembali dikerahkan untuk memburu kelompok pimpinan Ali Kalora tersebut.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melalukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono dalam keterangannya, Sabtu 28 November 2020.
Baca Juga: Ali Kalora Teroris Sadis Berani Potong Leher Warga di Sulawesi Tengah
Masa tugas Satgas Tinombala sudah berkali-diperpanjang karena anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora selaku target belum kunjung tertangkap.
Di tahun 2020, satgas tersebut sudah diperpanjang sebanyak tiga kali. Masa tugas satgas yang seharusnya berakhir pada 30 September kemudian diperpanjang hingga 31 Desember 2020.
Hingga saat ini, masih terdapat 13 anggota kelompok tersebut yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Anggota kelompok itu bersembunyi di daerah pegunungan di Parigi Moutong. Kondisi geografis pun diklaim polisi menjadi salah satu kendala pengejaran terhadap Ali Kalora
Sekedar informasi, Ali Kalora, Teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur pengganti Santoso diduga melakukan aksi pembantaian satu keluarga dan pembakaran 7 rumah di Sigi, Sulawesi Tengah.
Ali Kalora adalah militan Islam Indonesia yang juga merupakan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur atau MIT adalah seorang teroris pengganti Santoso yang sudah tewas pada 18 Juli 2016.
Ali Kalora sendiri memang sudah lama menjadi target Kepolisian yang hingga saat ini belum juga bisa ditangkap. Ia diduga bersembunyi di hutan sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.