Muryanto (38) warga Sampangan, Kota Semarang, memiliki cerita mistis saat dirinya Safari Malam di Hutan Tinjomoyo Semarang.
Dirinya mengaku kadang mendengar suara cekikikan Kuntilanak yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak hanya itu, Muryanto juga pernah bertemu sosok Pocong.
Tak jarang dia berburu pada malam hari untuk mendapatkan hewan buruannya, terutama hewan jenis nokturnal seperti landak dan musang.
Kegiatan berburu pada malam hari itu dia juluki safari malam. Tentu berburu pada malam hari lebih berisiko dibandingkan pada siang hari.
Baca Juga: Deretan Cerita Mistis Jalur Tengkorak di Sumsel yang Rawan Kecelakaan
"Kalau safari malam sering mendapat gangguan seperti suara. Bahkan penampakan mahluk halus seperti pocong dan kuntilanak," katanya.
Dia menyebut, sosok penampakan itu sering terlihat terutama saat memasuki tempat yang dikenal angker atau keramat.
Ambil contoh saat dia berburu di Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang. Di tempat itu, dia selalu melihat sosok kuntilanak menyambutnya di atas pohon.
Semula dia kaget dan sempat merapal doa. Setelah itu dia melintas, kemudian sosok itu pergi dengan suara tawa cekikikan.
"Prinsip saya selama tujuan saya baik dan tidak bermaksud mengganggu insya Allah aman," jelasnya.
Tidak hanya kuntilanak, pria yang tergabung di Komunitas Bediler Nusantara (Kobra) ini sering menjumpai penampakan sosok pocong. Prinsipnya masih sama, dia tidak acuh dan tak mempedulikan sosok pocong tersebut.
Baca Juga: Cerita Mistis Alamsyah Ayah Kehilangan 3 Anak di Langkat, Mengaku Lakukan Kontak Batin
"Pocong yang saya lihat hanya berdiri mematung, selepas bilang permisi hilang sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, sosok penampakan pocong maupun kuntilanak lenyap sendiri sejauh tidak menantang para sosok tersebut.
Mereka tentu sudah tahu maksud kedatangan orang tersebut.
"Saya paling sering melihat dua sosok itu, kuntilanak dan pocong. Gangguan lain seperti suara memanggil, berjalan atau suara lain sudah dianggap biasa," bebernya.
Kendati banyak mendapat gangguan, Muryanto tidak kapok berburu di malam hari terutama di tempat angker.
Alasannya di tempat angker masih banyak hewan buruan karena jarang dijamah pemburu lain.
Baca Juga: Cerita Mistis Ayub saat Melaut, Pilih Dekat Lampu Hijau Sampai Mimpi Basah
Namun dia tidak sembarangan dalam berburu. Dia melakukan serangkaian SOP agar berburu aman dan selamat.
"Kami tentu berdoa dahulu, saat masuk ke hutan permisi terlebih dahulu kemudian perlengkapan juga harus safety. Penting untuk diingat agar berburu harus benar-benar berburu bukan maksud lain," imbuhnya.
Dia mengatakan, berburu malam hari dilakukan mulai pukul 00.00 sampai pukul 05.00 WIB. Selama berburu itu ada beberapa pantangan.
Satu di antaranya jangan menembak hewan berwarna putih atau hewan tidak wajar lain. Semisal melihat babi warna putih, landak warna putih dilarang untuk ditembak.
"Bisa juga malam-malam lihat hewan tidak biasa. Misal lihat itik di hutan malam hari ya jangan ditembak," jelasnya.
Dengan mematuhi serangkaian aturan dan selalu berdoa, Muryanto selama berburu tidak pernah mengalami hal-hal yang mengancam jiwanya.
Penampakan sosok mahluk astral dia anggap sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan yang memang hidup berdampingan meski di alam yang berbeda.
"Semua hutan itu ada penunggunya tinggal bagaimana kita bersikap," katanya.