Sebuah Survei yang dilakukan oleh pemerintah menyebut, sebanyak 64,8% masyarakat Indonesia bersedia menerima vaksin Covid-19 dari pemerintah.
Survei tersebut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO.
Sementara itu, sebanyak 7 persen kelompok masyarakat menunjukan keraguan terhadap vaksin bahkan menolak keberadaan vaksin Covid-19 itu.
Baca Juga: Perkembangan Kasus Corona di RI, Naik 4.798 Kasus, Total Positif Corona jadi 483.518
Masyarakat yang menolak tersebut mempunyai alasan seperti faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai bahan pertimbangan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan tertulis, Rabu 18 November 2020, mengatakan pemerintag tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin tersebut dari para produsen vaksin Covid-19.
Baca Juga: Bio Farma Bocorkan Harga Vaksin Corona di Indonesia, Lebih Murah dari Negara Lain
Pemerintha dalam hal ini telah membangun Tim Gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut.
Sebagai informasi, survei itu berlangsung pada 19-30 September 2020 dengan tujuan untuk memahami pandangan, persepsi, serta perhatian masyarakat tentang vaksinasi COVID-19. Pada pelaksanaannya, survei mengumpulkan tanggapan lebih dari 115.921 responden, dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Soal harga, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan harga vaksin covid-19 di Indonesia lebih murah dari vaksin corona di negara lainya.
Bahkan, kata dia pemerintah Indonesia menyediakan program vaksinisasi corona secara gratis.
Di beberapa negara, misalnya Polandia harga vaksin corona hanya sekitar 2 euro, Brasil hanya 2 dolar.