Kisah Mistis Danau Dendam Tak Sudah, dari Jelmaan Lintah Raksasa hingga Keramat Pintu Air yang Sakti

Kisah Mistis Danau Dendam Tak Sudah, dari Jelmaan Lintah Raksasa hingga Keramat Pintu Air yang Sakti

Ekel Suranta Sembiring
2020-11-18 21:45:54
Kisah Mistis Danau Dendam Tak Sudah, dari Jelmaan Lintah Raksasa hingga Keramat Pintu Air yang Sakti
Danau Dendam Tak Sudah (foto: Mangobay)

Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang berada di Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu memiliki deretan kisah mistis. Seperti kisah Buaya buntung melawan buaya Lampung hingga Keramat pintu air yang sakti.

Menurut cerita warga setempat, seekor buaya dari Danau dendam tak sudah bertarung melawan buaya asal Lampung di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. 

Baca Juga: Cerita Misteri Curug Kacapi dan Goa Cinta Mayang Sari, Sering Terdengar Ada Bunyi Alat Musik Kacapi

Dalam pertarungan tersebut, buaya danau dendam tak sudah berhasil mengalahkan buaya asal Lampung. Hanya saja, dalam pertarungan itu buaya Danau Dendam Tak Sudah kehilangan ekor. 

Konon pada saat itu, buaya buntung ini bersumpah pada buaya asal Lampung, dengan kutukan, “Kalau main ke Danau Dendam Tak Sudah tidak akan dikasih makan”. Sejak adanya dendam buaya tersebut, maka danau disebut warga setempat menyebutnya dengan ‘Danau Dendam Tak Sudah’.

Menurut seorang warga asli suku Lembak yaitu Syaiful Anwar, buaya yang buntung itu sering muncul saat menjelang perayaan hari besar seperti pada Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, pria penjaga dan perawat Anggrek Pensil di Danau Dendam ini menyebutkan bahwa pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri warga di sekitar danau selalu menghentikan aktivitasnya mulai dari mencari ikan, berjualan serta kegiatan lainnya.

Baca Juga: Kisah Mistis 5 Tempat Angker di Cirebon, Horor Banget!

Tidak hanya itu, kemunculan buaya juga dimitoskan. Jika muncul ke permukaan akan ada bencana yang melanda Kota Bengkulu. Hal tersebut sempat terjadi beberapa hari sebelum gempa besar yang terjadi di Bengkulu. Saat itu, Bengkulu digoyang gempa dahsyat dengan kekuatan 7,3 Skala Richter (SR) pada tahun 2000 dan gempa besar tahun 2007 berkekuatan 7,9 SR, buaya buntung sempat muncul kepermukaan danau.

Tapi tidak sembarang orang bisa melihat buaya buntung di Danau Dendam Tak Sudah itu. Bukan juga orang sakti, terkadang orang biasa juga bisa melihat buaya buntung di danau. Saat buaya itu muncul ke permukaan danau, ada yang melihat buaya buntung kecil, ada juga yang melihat buya buntung itu besar dan panjang. Namun yang pasti sampai sekarang buaya itu masih ada di danau.

Mitos berikutnya konon dahulu kala kabarnya ada sepasang kekasih yang cintanya tidak direstui orang tua mereka. Mereka yang tengah mabuk asmara memutuskan untuk bunuh diri dengan meloncat ke dalam danau. Sejak saat itu, masyarakat Bengkulu percaya ada dua ekor lintah raksasa yang hidup di dalam danau yang merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut. 

Mereka terus hidup dengan menyimpan rasa dendam lantaran cinta yang tak kesampaian. Sepasang kekasih yang bunuh diri ke danau inilah yang menjadikan danau ini disebut Danau Dendam Tak Sudah.

Mitos lainnya adalah tentang adanya kuburan keramat ’Sapu Jagat’ atau keramat Pintu Air. Menurut penuturan orangtua terdahulu, keramat tersebut merupakan keramat orang sakti yang memilki ilmu magis. Nama keramat Sapu Jagat diambil dari cerita orang terdahulu. 

Sedangkan warga suku Lembak menyebutnya dengan nama ‘Keramat Pitu Ayo’ yang berarti Keramat Pintu Air. Ada juga warga Suku Lembak menyebut nama keramat itu dengan nama Keramat ‘Jalan ke Ayo’. Sayangnya nama penghuni keramat tersebut belum diketahui secara persis. Karena cerita tentang keramat tersebut sudah ada lama jauh sebelum penjajah datang ke Kota Bengkulu.

Beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait dengan keramat pintu air misalnya jika masyarakat ingin ikut lomba mengaji, azan dan lomba shalat, biasanya pergi Keramat Sapu Jagat. Selain itu usai panen padi, warga suku Lembak selalu membawa kue apem ke keramat sebagai bentuk syukur atas hasil panen padi yang melimpah.

Baca Juga: Cerita Misteri Tarian Rejang Sutri di Bali, Berbahaya dan Pantang Ditiadakan

Bahkan katanya penjajah Inggris gagal menyerbu warga Suku Lembak lantaran Keramat Sapu Jagat menghalau penjajah dengan menurunkan Hujan Abu. Sehingga penjajah pun tidak bisa melintasi jalan danau.

Mitos lain yang beredar di masyarakat, jika ada orang yang tenggelam saat mandi di danau ini maka jika ingin cepat ditemukan harus meminta petunjuk kepada Allah melalui perantara Keramat Sapu Jagat untuk mendapatkan petunjuk dimana keberadaan jasad orang yang tenggelam tersebut.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30