Meteor Leonid akan menghujani bumi mulai pada malam ini, Selasa, 17 November 2020 hingga 18 November besok. Apa itu Meteor Lenoid?
Meteor Lenoid adalah hujan meteor yang produktif terkait dengan komet Tempel-Tuttle, dikenal dengan badai meteor spektakuler yang terjadi setiap 33 tahun.
Nama Leonid terdapat dari lokasi pancarannya di konstelasi Leo:meteor yang tampak memancar dari titik itu di langit.
Disisi lain, menurut Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo, hujan meteor leonid adalah kumpulan meteor yang seakan-akan berasal dari satu titik radian di langit.
Baca Juga: Fakta Dibalik Telkomsel Suntik Dana rp 2,17 T ke Gojek
"Mereka memang berasal dari satu sumber yang sama, yakni remah-remah debu dan pasir yang dilepaskan suatu komet dalam perjalanannya mengelilingi Matahari," kata Marufin, Senin, 16 November 2020.
Kemudian rempah-rempah tersebut melintas di lingkungan dekat Bumi hingga masuk ke atmosfer dan menjadi meteor.
Lebih lanjut, Marufin mengatakan bahwa hujan meteor Leonid berlangsung di bulan November dengan intensitas terbesar antara tanggal 17 atau 18.
Baca Juga: Ridwan Kamil Suruh Rizieq Shihab Gunakan Aplikasi Zoom untuk Protokol Kesehatan
Lantas, bagaimana cara menyaksikan hujan meteor leonid? Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan tidak semua lokasi di Bumi cocok untuk pengamatan hujan meteor.
Nah, untuk tahun ini wilayah Asia yang cocok untuk mengamati hujan meteor. Hal itu karena puncak aktivitas hujan terjadi setelah tengah malam di wilayah tersebut.
Marufin menambahkan, seluruh tempat yang ada di Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor ini, dengan catatan langit cerah dan berada di tempat gelap seperti pinggir kota atau lebih baik pedesaan.
Untuk menyaksikannya hujan meteor ini sebaiknya menggunakan mata telanjang.