Mengenang 16 November, hari dimana pahlawan Margonda gugur saat menyerang tentara inggris di daerah Depok. Sebab itu namanya diabadikan jadi jalan utama Kota Depok.
Margonda merupakan atlet berprestasi asal Bogor saat masih bersekolah. Dirinya diketahui sebagai seorang pelajar mengenai analisis kimia dari balai Penyelidikan Kimia di Bogor. Selain itu dirinya juga sempat mengikuti pelatihan penerbang cadangan di Luchtvaart Afdeeling, atau Departemen Penerbangan Belanda.
Baca juga: Polri Copot Kapolda Metro Jaya, Jabar dan Kapolres Jakpus Juga Bogor
Merujuk buku yang ditulis Yano Jonathans dalam Depok Tempo Doeloe (2011) Margonda sempat bekerja untuk lembaga pertanian di Bogor. Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 ternyata menjadi titik awal perjuangannya.
Pada tahun 1945 dirinya aktif dan terlibat dalam pendirian laskar-laskar muda, saah satunya Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). Namun organisasi itu pecah hingga akhirnya Margonda bergabung dengan BKR, Pesindo, KRISIS dan kelompok lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari kembalinya Belanda (NICA) ke Indonesia bersama pasukan sekutu.
Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Tirani Dwitasari, Wanita Cantik Google yang Akan Menikah
Namun usia perjuangan Margonda tidaklah panjang. Dirinya gugur saat melancarkan serangan pada tentara Inggirs pada 16 November 2020, saat itu usianya masih 27 tahun.
Adapun lokasi gugurnya Margonda adalah di daerah bernama Kalibata, namun bukan Kalibata Jakarta, melainkan nama tempat di Depok. Sebab itu kemudian namanya diabadikan dengan menjadi nama sebuah jalan utama di daerah Depok.