Pebalap asal Italia Andrea Iannone diskors selama empat tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah terjerat kasus doping. Menurut laporan Crash, Iannone sudah dilarang balapan oleh FIM sejak 17 Desember karena terbukti menggunakan zat terlarang drostanolone, steroid anabolik. Zat itu terdeteksi dalam sampel urinnya dari GP Sepang pada 3 November 2019.
Terkait hal itu, Andrea Iannone mengomentari keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS atas kasus doping yang menimpanya. Menurut dia, vonis larangan bermain empat tahun adalah bentuk ketidakadilan.
Baca Juga : Pembalap Andrea Iannone Diskors Hingga 4 Tahun dari MotoGP
"Hari ini saya menerima ketidakadilan terburuk yang pernah saya bayangkan. Mereka merobek hati dari cinta terbesar saya di balapan," kata dia, dikutip dari Crash, 11 November 2020.
Andrea Iannone telah mengeluarkan pernyataan emosional melalui media sosial setelah larangan MotoGP diperberat. Hukuman empat tahun lebih berat dari hukuman 18 bulan yang diterima dari FIM karena pembalap Aprilia itu dinyatakan positif menggunakan anabolic steroid Drostanolone pada MotoGP Malaysia, November lalu.
Baca Juga : Andrea Iannone Diskors 4 Tahun Oleh CAS, Anak Didik Valentino Rossi Diincar Aprilia
Iannone, yang menganggap zat itu tertelan secara tidak sengaja saat memakan daging di Malaysia, kemudian mengajukan banding ke CAS agar larangan tersebut dibatalkan. Tetapi, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengajukan permohonan serentak, berusaha agar hukuman Iannone ditingkatkan menjadi empat tahun.
Badan antidoping ini beralasan bahwa Ianonne gagal untuk menetapkan standar yang diperlukan bahwa asal zat terlarang dalam sampelnya berasal dari kontaminasi daging. Panel CAS akhirnya memihak WADA, memutuskan bahwa Iannone tidak hanya melakukan pelanggaran anti-doping, tetapi juga gagal menetapkan keseimbangan probabilitas bahwa pelanggaran tersebut tidak disengaja.
Baca Juga : Valentino Rossi Dikabarkan Kembali Positif Corona
Dengan demikian, Iannone akan absen dari arena MotoGP hingga Desember 2023. Padahal, pembalap 31 tahun itu berharap bisa kembali ke grid untuk awal musim depan. "Saya pasti tidak menyerah. Tidak masuk akal jika tuduhan ini disertai dengan fakta yang tidak benar. Saya tahu saya sedang menghadapi kekuatan yang kuat, tapi saya tetap berharap," kata dia.
Andrea Iannone meneruskan, "Saya mengharapkan kejujuran intelektual dan penegasan keadilan. Saat ini saya sangat menderita. Siapapun yang mencoba menghancurkan hidupku akan segera mengerti betapa kekuatan yang aku miliki di hati saya."