Heboh Penampakan Awan Mirip Eyang Semar di Langit Gunung Merapi

Heboh Penampakan Awan Mirip Eyang Semar di Langit Gunung Merapi

Yuli Nopiyanti
2020-11-12 15:39:07
Heboh Penampakan Awan Mirip Eyang Semar di Langit Gunung Merapi
Awan Mirip Eyang Semar di Langit Gunung Merapi (Foto:Dok.Twitter)

Tengah heboh dengan postingan  akun Twitter @merapi_uncover membagikan potret awan berbentuk kepala tokoh wayang eyang Semar yang terlihat di sekitar Gunung Merapi pada Kamis 12 November 2020. 

Awan berbentuk seperti kepala dan tubuh manusia itu terlihat pada pagi hari sebelum matahari terbit.

Dalam postingannya, sang admin menuliskan bahwa bentuk awan mirip itu mirip tokoh pewayangan Semar.

Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal, Heboh Awan Mirip UFO di Gunung Arjuno

"Awan pagi tadi, malah ada yang mirip Semar," tulis akun tersebut seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Twitter @merapi_uncover.

Dikatakan warga itu, awan mirip Semar di langit Gunung Merapi itu dilihatnya sekitar pukul 04:55 WIB. Dirinya juga berpendapat bahwa ada sedikit kemiripan awan dengan tokoh pewayangan Semar.

Namun sejak diuggah, potret awan yang menyerupai bentuk tokoh itu sudah disukai lebih dari 380 pengguna Twitter. Ada puluhan lainnya yang membagikan ulang dan memberikan komentar. Beberapa tanggapan justru menyebutkan jika bentuk awan itu mirip seperti tokoh lainnya.

Disis lain Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan hal itu sebagai fenomena alam biasa.

"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," ujar Sigit.

Baca Juga: Tagar #Selamat Hari Ayah Puncaki Trending Twitter

Awan Lenticularis mulai terbentuk saat arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan.

Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Bahkan jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30