Kasus positif corona di Indonesia telah menembus angka 440.569, setelah mengalami kenaikan 2.853.
Hal ini merujuk pada laporan pemerintah melalui data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibagikan tim BNPB, pada Senin 9 November 2020.
Sementara itu, pada hari ini juga dilaporkan ada tambahan 3.968 pasien yang sembuh. Total kumulatif, ada sebanyak 372.266 pasien corona yang sembuh.
Dilaporkan juga pada hari ini ada sebanyak 75 pasien Corona yang meninggal. Total ada 14.689 pasien yang meninggal akibat corona.
Baca Juga: Soal Vaksin Corona di RI, Harus Melalui Proses Panjang hingga Hanya Bertahan 7 Bulan
Membuat sebuah vaksin harus melalui proses yang panjang, terutama vaksin corona. Setelah vaksin tersebut ditemukan, hanya bertahan sekitar 7 bulan di dalam tubuh.
Pernyataan tersebut datang dari Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah, Mahardika.
Mahardika mengatakan, setidaknya dalam membuat vaksin yang aman harus memperhatikan 3 aspek. Yaitu:
1. Aspek Daya Guna
Orang yang mendapatkan vaksin menjadi kuat sehingga kebal terhadap virus
2. Aspek Keamanan
Vaksin diuji dari masa pra klinis pada hewan, fase I yang ngelibatin puluhan relawan, fase II yang ngelibatin ratusan relawan dan fase III ngelibatin ribuan relawan bahkan lebih.
Setelah dinyatakan lulus semua uji, vaksin bakalan mendapatkan syarat supaya bisa diedarin ke masyarakat luas. Vaksin yang udah beredar pun bahkan masih akan terus dievaluasi.
3. Aspek Kualitas/Kemurnian
Vaksin nggak boleh tercemar bakteri, jamur ataupun hal lain yang nggak diharapkan. Kemurnian vaksin juga termasuk kandungannya.
Kemudian, pembuatan vaksin juga akan diaudit buat menjamin proses keamanan vaksin. Audit dilakukan untuk vaksin yang diproduksi sendiri ataupun vaksin produksi luar negeri.
Baca Juga: Vaksinasi Desember Gunakan Vaksin Sinovac dari China
Sebelumnya, pemerintah akan menggunakan vaksin sinovac dari China untuk vaksinisasi pada minggu ketiga Desember 2020. Pernyataan tersebut datang dari PT Bio Farma (Persero) menyebut kandidat vaksin virus corona adalah vaksin sinovac dari China.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menegaskan vaksin import yang tidak dilakukan uji klinis populasi Indonesia ini harus sudah terbukti keamanan dan efikasinya melalui lampu hijau Emergency Use Authorizatiob (EUA) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.