Seorang pengusaha peti jenazah di Jl Gambiran No 5, Umbulharjo, Yogyakarta, menyimpan cerita mistis. Pasalnya, diringa kerap mengalami kejanggalan.
Maria Tatik Suriatiningsih namanya, dia mengatakan kejadian mistis sudah dialami sejak awal menggeluti usaha ini pada 19 November 1984.
Waktu itu Tatik masih mengerjakan semuanya sendiri, termasuk menyemog peti jenazah. Pernah sekali waktu, Tatik sedang menyemog salah satu peti, tiba-tiba dia mencium aroma yang sangat wangi.
"Dulu juga pernah, waktu saya masih garap sendiri, ada bau harum. Terus dalam hati saya bilang, 'ya sudah kalau mau segera digunakan, ayo bantu saya supaya cepat selesai'. Kok ya njuk (terus) cepat selesai dan saya tidak capek," jelasnya.
Keesokan harinya, peti jenazah yang baru selesai dikerjakan tersebut laku.
Baca Juga: Cerita Mistis Gong Senen Jepara, Dipercaya Dapat Mendatangkan Bencana
Kejadian mistis lain yang beberapa kali dialami adalah suara ketuk-ketuk pada peti jenazah yang mau laku. Seperti yang terjadi saat Tatik sedang duduk-duduk bertiga dengan suaminya, Yosep Tatabhumi Putranto dan seorang karyawannya.
Saat itu, dia belum memiliki rak, sehingga peti jenazah hanya ditumpuk empat susun. Tiba-tiba, ketiganya mendengar suara peti yang diketuk. Spontan Tatik dan Totok, suaminya mengatakan bahwa ada peti yang akan laku, seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.
Tapi mereka penasaran, peti mana yang berbunyi dan akan laku. Sang suami mengira peti yang akan laku adalah yang kedua dari atas. Lalu dia mencoba mengetuk untuk memastikan.
"Niki mangkeh pajeng, njuk sing didodok nomor loro seko nduwur, kok suarane bedo (Ini mau laku, kemudian dia mengetuk peti kedua dari atas, tapi suaranya berbeda). Njuk kulo dodok sing nomor telu, suarane podo (Lalu saya coba mengetuk yang ketiga, suaranya sama). Ternyata yang laku yang peti ketiga," urainya.
Pertanda peti yang akan laku, bukan hanya berdasarkan suara ketukan, tapi sesekali terdengar seperti suara peti yang dilempar dengan kerikil.
Hal mistis, kata dia, juga dialami oleh keluarganya yang membuka usaha serupa, di daerah Gondomanan, Yogyakarta. Saat itu, adik dan ayahnya sedang menonton televisi, yang terletak di samping peti jenazah.
"Terus adik saya lihat petinya goyang. Yang nonton tivi itu lihat semua, paginya laku," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Mistis dan Sumpah Prabu Brawijaya di Gunung Lawu
Kejadian lain, kata Tatik, dialami oleh Totok dan anaknya saat mengantar jenazah ke Jepara. Saat itu Totok masih mengemudikan sendiri ambulans miliknya, termasuk mengantarkan jenazah ke daerah asal mayat.
Keduanya berangkat dari rumah sakit (RS) Panti Rapih Yogyakarta, saat senja. Ketika mereka tiba di daerah Grobogan, listrik di daerah itu sedang padam, termasuk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Padahal, bensin mobil mereka sudah menipis.
Suaminya sudah pasrah dan berkata dalam hati, bahwa jenazah itu kemungkinan tidak bisa tiba tepat waktu, karena bensin tidak mencukupi. Tiba-tiba saja listrik di situ kembali menyala, dan dia bisa mengisi bahan bakar di SPBU. Anehnya, setelah mobil mereka keluar dari SPBU, listrik di sana kembali padam.
Saat kembali dari Jepara, keduanya kembali mengalami kejadian aneh, tepatnya saat melintasi hutan atau alas Gundi. Waktu itu pintu belakang mobil mereka seperti tertutup, padahal kondisi pintu mobilnya memang tertutup.
Mereka tiba di Jl Gambiran nomor 5, yang sekaligus tempat usahanya, sekitar pukul dua atau setengah tiga dini hari.
Baca Juga: Cerita Misteri Pantai Glagahwangi Demak, Dipercaya Ada Istana Gaib dan Ular Raksasa
"Anak saya ketuk-ketuk pintu, terus masuk ke kamar mandi di dalam, terus saya keluar. Bapaknya masuk ke kamar mandi depan. Pas bapaknya keluar dari kamar mandi depan, dia melihat ke barat, tempat parkir ambulans," papar Tatik.
Saat Totok melihat ke arah ambulans, ada seseorang yang berdiri di belakang ambulans mereka. Orang itu menatap Totok, kemudian mengangguk seperti memberi hormat, lalu pergi ke arah selatan.
"Pak Totok bilang ke saya, ada orang. Jadi saya lari keluar, tapi tidak ada siapa-siapa, padahal orangnya jalan ke selatan, tapi nggak ada orang. Terus suami saya bilang, dia baru ingat bahwa orang itu persis dengan jenazah yang diantarkan," lanjutnya.