Masyarakat Indonesia, banyak sekali beredar mitos yang diwariskan turun menurun. Mitos yang diwariskan pun beragam biasa ditandai dari pertanda. Salah satunya yakni mitos telinga berdenging atau tinnitus.
Berikut ini beberapa mitos telinga berdenging.
1. Tidak Bisa Disembuhkan
Menurut sebagian masyarakat, telinga berdenging atau biasa disebut tinnitus tidak dapat disembuhkan. Namun nyatanya tidak karena tinnitus adalah kondisi gangguan pada telinga yang bisa disebabkan oleh beberapa hal yang telah disebutkan di atas, seperti terganggunya sirkulasi tubuh, berkurangnya fungsi pendengaran, sampai cedera telinga. Selain itu, telinga berdenging juga terkadang disebabkan oleh adanya gangguan neurologis atau bahkan efek dari pengunaa obat tertentu.
Baca Juga : Ini Beberapa Mitos Seputar Kucing Hitam yang Dipercayai dari Berbagai Negara
2. Tidak Terjadi Pada Orang dengan Pendengaran Normal
Karena keduanya saling berhubungan, telinga berdenging memang dapat dialami oleh mereka yang kehilangan pendengaran. Namun, pada kenyataannya, orang dengan pendengaran normal pun bisa mengalaminya. Jadi, telinga berdenging bukan hanya bisa dialami oleh mereka yang telah kehilangan pendengaran dan bisa terjadi kepada siapa saja.
3. Dapat Menyebabkan Kehilangan Pendengaran
Kehilangan pendengaran dengan telinga berdenging sebenarnya tidaklah sama. Tetapi, seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, keduanya saling berhubungan. Jadi, jika seseorang mengalami tinnitus atau telinga berdenging, bukan berarti orang tersebut akan kehilangan pendengarannya secara permanen. Hal ini adalah salah satu dari sekian banyak mitos yang beredar tentang telinga berdenging.
4. Memiliki Suara yang Sama
Jika ada yang berkata tinnitus atau telinga berdenging memiliki suara yang sama, maka hal tersebut tidaklah benar. Setiap orang yang mengalami tinnitus terkadang ‘mendengar’ suara yang berbeda-beda. Suara dari telinga berdenging ini dibagi menjadi empat kategori, yakni mild, high pitched, low-frequency, dan musical hallucination.
Kategori mild sendiri biasanya merupakan suara denging yang tertutup oleh suara lainnya yang lebih keras. Seseorang yang mengalami telinga berdenging dengan kategori suara seperti ini hanya akan bisa mendengar dengingan di dalam telinganya ketika berada di tempat yang sangat sepi.
Sementara kategori high pitched adalah kondisi di mana ketika seseorang mendengar suara berdenging, siulan, atau bahkan desisan di dalam telinga mereka ketika sedang berada pada posisi postur tertentu, seperti duduk atau saat sedang berbaring.
Sedangkan untuk kategori low-frequency, suara yang didengar oleh mereka yang mengalami telinga berdenging adalah suara semacam perut keroncongan.
Yang terakhir adalah kategori musical hallucination di mana orang yang mengalami kasus ini akan merasa seolah dirinya mendengarkan lagu yang sama secara berulang-ulang. Namun, orang yang mengalami telinga berdenging dengan kategori suara musical hallucination sangat jarang ditemukan.
Baca Juga : Menginjak Sesajen di Bali Konon Dapat Petaka? Mitos atau Fakta?
5. Bisa Disembuhkan dengan Pil
Telinga berdenging tidak dapat disembuhkan dengan pil, namun dapat diatasi dengan menggunakan meditasi, sound therapy, manajemen stress, olahraga, dan mengatur asupan pola makan maupun dengan menggunakan alat bantu dengar.
Sebenarnya untuk mengetahui lebih lanjut perihal apa yang menyebabkan telinga berdenging, perlu pemeriksaan lebih lanjut serta membutuhkan diagnosa dokter jika gangguan telinga berdenging terus-menerus terjadi. Menurut alodokter, pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter yang menangani, meliputi evaluasi pendengaran, CT Scan hingga MRI untuk mengetahui penyebab pasti dari telinga berdenging.
Gejala yang timbul memang dapat diatasi dengan sound therapy serta beberapa cara lain yang telah disebutkan di atas. Hanya saja jika ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebab pasti dari telinga berdenging, mengunjungi dokter dapat menjadi pilihan yang tepat.
Ketika penyebabnya sudah diketahui, maka metode penanganan yang sesuai untuk mengatasi telinga berdenging dapat langsung diaplikasikan kepada orang yang mengalaminya. Tetapi, jika penyebabnya tidak benar-benar diketahui, maka sound therapy, manajemen stress, olahraga hingga mengatur asupan pola makan serta menggunakan alat bantu dengar bisa menjadi pilihan utama untuk meringankan gejala dari telinga berdenging.
6. Terlalu Sering Menggunakan Earphone
Mendengarkan musik dengan earphone atau volume yang terlalu keras disinyalir menjadi salah satu penyebab utama dari telinga berdenging. Namun, kenyataannya tidak. Meskipun kamu tidak sering menggunakan earphone atau tak pernah mendengarkan musik dengan keras, telinga berdenging bisa saja terjadi padamu juga. Jadi, mendengarkan musik menggunakan earphone atau dengan volume keras bukanlah penyebab utama dan satu-satunya dari telinga berdenging.
Baca Juga : Ini Sejumlah Mitos Paling Terkenal Seputar Ular Masuk ke Rumah
Tips untuk Mengatasi Telinga Berdenging
Seperti yang sudah dijelaskan di muka, telinga berdenging dapat diatasi dengan beberapa cara, semisal sound therapy. Nah, sound therapy ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Banyak orang yang mengunggah sound therapy khusus untuk menyembuhkan telinga berdenging di situs berbagai video, YouTube. Masing-masing video memiliki durasi yang berbeda, ada yang hanya lima menit, ada pula yang sampai berjam-jam lamanya.
Kemudian, untuk suara yang digunakan dalam sound therapy juga beragam, mulai dari suara hujan, air terjun, hingga suara yang mirip seperti dengingan yang dialami oleh telinga itu sendiri. Suara-suara yang digunakan dalam sound therapy bertujuan untuk menyamarkan suara dengingan yang terdengar di dalam telinga serta bisa juga digunakan untuk tujuan relaksasi.
Tips lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi telinga berdenging adalah dengan berhenti merokok. Merokok dapat menghambat kelancaran aliran darah. Disinyalir dari audicus, mereka yang merokok memiliki potensi 70 persen lebih besar untuk mengalami beberapa tipe gangguan pendengaran.
Tips lainnya untuk mengatasi telinga berdenging adalah perbanyak istirahat. Menurut kinghearing, kurang tidur atau beristirahat dapat memperparah kondisi telinga berdenging. Memang, telinga yang terus-menerus berdenging itu sendiri terkadang menjadi penyebab sulit tidur. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan cara penggunaan sound therapy ataupun sound masking.
Masih menurut kinghearing, tips untuk mengatasi telinga berdenging lain adalah dengan melakukan aktivitas olahraga secara rutin. Seperti yang telah dikemukakan oleh para peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, olahraga dapat membantu meringankan telinga berdenging, memperbaiki mood dan mengatasi stress. Selain olahraga, jalan-jalan santai di sekitar rumah atau melakukan meditasi juga dapat membantu meringankan gejala dari telinga berdenging.