Gunung Putri merupakan salah satu dari beberapa gunung yang letaknya ada di Lembang dan berlokasi tidak jauh dari spot Tangkuban Perahu. Gunung ini tentu saja mudah dijangkau dari pusat kota Bandung, dan tentu saja pemandangan yang ada di sini sangat indah dan mempesona.
Namun dibalik keindahannya, Gunung Putri juga memiliki cerita sejarah yang tak kalah menarik dari objek wisata yang ada di sekitar Lembang.
Gunung putri lembang berada pada ketinggian 1587 mdpl. Gunung putri biasa digunakan untuk latihan para pendaki pemula. Selain memiliki jalur pendakian yang relatif mudah, pendaki juga hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk bisa mencapai puncak gunung putri.
Menurut cerita sejarah, keberadaan gunung Putri berkaitan erat dengan legenda yang terkenal di Jawa Barat, yaitu Sangkuriang. Legenda Sangkuriang memang identik dengan cerita asal muasal terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Namun tidak hanya itu, gunung Putri yang berada di dekat lokasi Tangkuban Perahu pun memiliki cerita tersendiri yang berhubungan erat dengan legenda tersebut.
Alkisah ketika Sangkuriang gagal melaksanakan syarat yang di ajukan Dayang Sumbi untuk membuat sebuah bendungan. Sangkuriang tersurut amarah kemudian menendang perahu yang sudah dibuatnya dengan bersusah payah ke arah utara dan akhirnya jatuh menangkup membentuk sebuah gunung yang sekarang dikenal dengan gunung Tangkuban Perahu.
Dengan amarah yang masih belum juga mereda Sangkuriang kembali melampiaskan kekecewaannya dengan menjebol bendungan yang berada di sebelah barat, kelak lubang tembusan air Citarum ini menjadi salah satu objek wisata yang dikenal dengan Sanghyang Tikoro.
Baca Juga : Seram! Ini Beberapa Cerita Mistis Para Pendaki Saat Mendaki Gunung Merbabu yang Bikin Merinding
Sementara sumbat air Citarum, dilemparkan oleh Sangkuriang ke arah timur yang akhirnya menjelma menjadi gunung Manglayang. Air danau sendiri kemudian surut dan konon bekas danau inilah yang sekarang menjadi lokasi kota Bandung.
Sangkuriang yang telah dipenuhi nafsu amarah kemudian mengejar Dayang Sumbi. Dan untuk menghindari kejaran putranya, konon gunung Putri menjadi tempat pelarian Dayang Sumbi. Di gunung Putri inilah, Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal untuk menyelamatkan dirinya dari Sangkuriang.
Dan di gunung Putri juga pada akhirnya Dayang Sumbi menjelma menjadi setangkai bunga Jaksi, ketika ia hampir tertangkap oleh Sangkuriang yang bernafsu untuk menikahinya. Sangkuriang yang kecewa kemudian pergi ke arah timur yang sekarang kita kenal sebagai Ujung Berung, kemudian ia menghilang ke alam gaib.
Begitulah cerita legenda yang mengaitkan gunung Putri dengan Tangkuban Perahu. Destinasi wisata Tangkuban Perahu memang sangat terkenal. Namun, gunung Putri yang berada tak jauh dari Tangkuban perahu memiliki pemandangan yang tak kalah menarik bagi para pengunjung.
Selain memiliki keindahan alam, di puncak gunung Putri pengunjung bisa melihat dengan jelas patahan Lembang atau sesar Lembang dengan mata telanjang. Kita mungkin sering mendengar istilah ‘sesar’ pada saat terjadi bencana gempa.
Namun tak sedikit pula yang sering mempertanyakan istilah ini. ‘Sesar’ sendiri merupakan retakan di dalam kerak bumi yang mengalami pergeseran atau pergerakan. Di atas puncak gunung Putri pengunjung bisa menyaksikan secara langsung pahatan alami yang terbentuk akibat proses geologi selama berabad-abad.
Selain dimanjakan dengan pemandangan sesar lembang yang membentang sepanjang 29 km dari timur ke barat yang menakjubkan, di puncak gunung yang terkenal dengan Tugu Sespim Polri yang berdiri kokoh sejak tahun 1987 ini, pengunjung akan disuguhkan pula dengan indahnya pegunungan yang mengelilingi kawasan Bandung.
Baca Juga : Kisah Misteri Gunung Daik yang Konon Jadi Tempat Tinggal Orang Bunian
Ungkapan dalam bahasa Sunda ‘Bandung dilingkung ku gunung’ yang berarti Bandung dikelilingi gunung memang bukan isapan jempol. Bila pengunjung berdiri di titik paling puncak gunung tersebut dan menghadap ke sebelah timur, pengunjung akan disuguhkan pemandangan gunung Bukit Tunggul yang menjulang tinggi.
Sementara ke arah sebelah selatan terdapat Gunung Manglayang, Gunung Ciremai, Gunung Cikuray, dan Gunung Pangrango yang terlihat samar-samar. Dan ke arah Barat terdapat Gunung Tangkuban Perahu dan Burangrang yang bertengger kokoh. Pemandangan alam seperti ini yang jarang diketahui oleh para wisatawan, terutama wisatawan dari luar kota.
Sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan oleh bangsa Belanda, tak heran bila banyak sekali sisa peninggalan Belanda yang dibangun di Indonesia.
Sisa peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda berupa bangunan atau puing-puing yang tersebar di seluruh Indonesia memang memiliki keunikan baik dari segi arsitektur maupun fungsi dari bangunan itu sendiri.
Bangunan yang masih tersisa seakan menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajahan yang dilakukan Belanda. Meskipun demikian beberapa bangunan Belanda yang berdiri sampai saat ini seakan mulai terabaikan. Seperti bangunan yang berada di tidak jauh dari gunung Putri Lembang.
Bila berlibur ke gunung Putri Lembang, pengunjung akan bertemu dengan sebuah bangunan tua bersejarah peninggalan Belanda yang sudah tidak terawat dan banyak ditumbuhi ilalang yang cukup tinggi. Sehingga menambah Kesan angker atau mistik dari Bangunan yang didirikan oleh bangsa Belanda tersebut.
Baca Juga : Suka Mendaki Gunung? Ternyata Ini yang Membuat Penunggu Gunung Terganggu
Letak benteng tersebut berada di lereng gunung Putri. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Benteng Jayagiri atau benteng Gunung Putri. Bangun sejarah peninggalan Belanda ini dibangun sekitar tahun 1913-1917 pada masa Perang Dunia I. Tidak ada informasi lebih mengenai tempat peninggalan pemerintah Hindia Belanda tersebut.
Dilihat dari bentuk bangunan, dahulu kala bangunan tersebut diduga berfungsi sebagai tempat penyimpanan persenjataan dan perlengkapan oleh pasukan Belanda. Meskipun tak ada yang mengetahui pasti sejarah yang meliputi bangunan tersebut. Namun, pengunjung bisa menikmati keindahan Bangunan eksotis yang berada di Gunung Putri Lembang.