Masyarakat Indonesia, banyak sekali beredar mitos yang diwariskan turun menurun. Mitos yang diwariskan pun beragam biasa ditandai dari pertanda. Salah satunya yakni mitos kucing melahirkan di dalam rumah.
Felis silvestris catus atau Felis catus merupakan nama ilmiah dari kucing rumah yang kita kenal saat ini. Binatang mamalia yang termasuk ke dalam keluarga Felidae ini merupakan binatang yang telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun silam. Informasi tersebut berdasarkan penemuan kerangka hewan kucing yang ditemukan oleh arkeolog dunia di pulau Siprus.
Kerangka kucing yang ditemukan tersebut diperkirakan berasal dari tahun 6000 SM. Akan tetapi Jauh sebelum itu, bangsa Mesir Kuno juga kerap menganggap hewan tersebut sebagai makhluk suci bahkan dijadikan sesembahan. Salah satunya adalah Bast, Dewi perlindungan dan kucing putri dari dewa Matahari, RA.
Selain dipercaya sebagai salah satu dewi mesir, kucing juga sering dimanfaatkan untuk menjauhkan hama atau binatang pengerat yang kerap menjadi ancaman bagi hasil panen penduduk sekitar 3500 SM.
Hingga saat ini terdapat lebih dari 101 kucing ras yang tersebar di berbagai belahan bumi. Sebagian besar ras-ras kucing tersebut merupakan kucing dari hasil perkawinan campuran. Sementara kucing yang secara resmi diakui sebagai galur murni (pure breed) atau kucing trah hanya terdiri dari beberapa ras saja diantaranya dari ras Persia, Siam, Manx, dan Sphinx.
Di dunia sendiri jumlah populasi kucing memang lebih banyak dibanding dengan populasi hewan peliharaan lain seperti anjing. Hal itu pula yang sering menyebabkan masalah baru di masyarakat.
Baca Juga : Ini Beberapa Mitos Tentang Bunga Sedap Malam yang Hanya Harum di Malam Hari
Jumlah populasi kucing liar yang tidak dikendalikan dengan serius dapat menimbulkan masalah. Sehingga tak jarang pemerintah pun pada akhirnya harus turun tangan dalam mengatasi serta mengontrol populasi hewan ini.
Kucing sendiri memiliki beberapa fakta menarik serta kebiasaan unik yang kerap membuat masyarakat takjub atau mungkin semakin gemas dengan hewan ini. Selama ini kita mungkin sering melihat kucing sebagai hewan pemalas. Hal itu bisa jadi karena kucing sendiri memiliki kebiasaan tidur lebih panjang dari hewan lain. Kucing sendiri memiliki kebiasaan tidur sekitar 16-18 jam sehari.
Banyak orang menganggap bahwa kucing adalah hewan nocturnal karena aktif menjelang senja atau malam hari. Padahal pada kenyataan kucing merupakan hewan krepuskular, yaitu hewan yang akan aktif saat keadaan cahaya remang-remang yaitu ketika waktu menjelang senja dan fajar.
Hal itu memang berhubungan dengan daya penglihatannya, dimana pada saat menjelang fajar dan senja Penglihatannya akan semakin tajam untuk memburu mangsa. Selain itu kucing juga menghabiskan waktu dengan banyak tidur untuk menghemat energi saat mulai waktu perburuan.
Fakta unik lainnya yang tak kalah menarik adalah kepercayaan masyarakat yang menganggap bahwa hewan ini memiliki 9 nyawa. Sampai-sampai di Inggris sendiri terdapat pepatah kuno yang menyebutkan bahwa kucing memiliki 3 nyawa untuk bermain, 3 nyawa bila tersesat dan 3 nyawa untuk hidupnya. Hal itu karena kucing memang terlihat selalu baik-baik saja meskipun berada dalam situasi berbahaya.
Para ahli pun kemudian menjelaskan bahwa kucing memiliki Righting Reflex, yaitu kemampuan untuk mengatur posisi tubuh ketika jatuh dari tempat yang tinggi. Karena kemampuan ini pula kucing bisa mendarat menggunakan kakinya untuk menghindari dari cedera parah atau bahkan kematian.
Proses perkawinan kucing sendiri memiliki beberapa fase yang harus dilewati. Biasanya kucing akan mulai melakukan perkawinan ketika masuk pada musim dengan curah sinar matahari yang cukup banyak. Kucing sendiri diketahui melepaskan sel telur hanya pada saat proses perkawinan saja. Berbeda dengan manusia yang memproduksi sel telur secara rutin.
Baca Juga : Kisah Mitos Kaki Seribu yang Konon Bisa Membuat Orang Susah Tidur Lho
Kucing betina biasanya menunjukan perubahan sikap yang mencolok pada saat mulai siap untuk kawin. Perubahan itu bisa berupa sikapnya yang akan jauh lebih manja, perubahan nafsu makan yang semakin besar, serta perubahan warna pada alat kelamin yang akan terlihat kemerahan. Umumnya kucing betina mengalami dewasa kelamin pada usia 6-8 bulan.
Berbeda dengan kucing jantan yang siap membuahi setiap waktu. Kucing betina sendiri memiliki 4 fase untuk sampai ke tahap siap untuk dibuahi. Fase tersebut diantaranya adalah fase proestrus, fase estrus, fase disestrus, dan fase anestrus. Kehamilan kucing berlangsung selama 63 hari. Dimana sekali melahirkan sekitar 3-5 ekor bayi kucing.
Biasanya pada saat proses melahirkan mereka akan mencari tempat yang nyaman untuk melahirkan seperti di rumah-rumah warga. Jarak antara satu kehamilan dengan kehamilan selanjutnya sendiri biasanya dalam waktu sekitar 8 minggu. So, jangan heran bila kamu melihat kucing yang sama selalu dalam kondisi hamil. Karena jarak kehamilannya memang cukup pendek.
Banyaknya masyarakat yang percaya pada mitos mengenai hewan ini memang bukanlah sesuatu yang mengherankan. Mengingat tradisi dan kepercayaan yang dibawa nenek moyang memang sangat kental di tanah air dan juga beberapa negara Asia lainnya.
Keberadaannya memang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Islam sendiri memandang kucing termasuk hewan peliharaan yang memiliki kelebihan. Senada dengan hal itu para ahli pun telah membuktikan kelebihan yang dimiliki hewan ini dengan berbagai penelitian medis.
Di beberapa negara di dunia seperti di Jepang dan China kucing kerap dikaitkan dengan keberuntungan dan hal-hal positif. Tak berbeda dengan kedua negara tersebut, masyarakat Indonesia sendiri mempercayai hal tersebut. Dimana bila ada kucing melahirkan di dalam rumah maka hal itu adalah sebuah pertanda yang baik.
Baca Juga : Kisah Lele Putih yang Sering Dianggap Ikan Mistis oleh Masyarakat
Menurut mereka hal itu akan memberi keberuntungan bagi sang pemilik rumah, terlebih bila pemilik rumah ikut merawat kucing-kucing tersebut. Konon ia tidak hanya akan mendapatkan keberuntungan hidup, namun juga kesejahteraan hidup.
Asal-usul dan kebenaran hal tersebut memang belum bisa dipastikan dari mana sumbernya. Namun terlepas dari itu semua melakukan perbuatan baik pada sesama makhluk hidup merupakan hal yang baik dan harus dilakukan. Sehingga tak mustahil karena kebaikan yang telah diperbuat akan mendapat balasan kebaikan dari Sang Pencipta.