Kisah Misteri Gunung Sindoro yang Konon Dihuni Bidadari, Benarkah?

Kisah Misteri Gunung Sindoro yang Konon Dihuni Bidadari, Benarkah?

Alpandi Pinem
2020-10-21 22:20:47
Kisah Misteri Gunung Sindoro yang Konon Dihuni Bidadari, Benarkah?
Gunung Sindoro (Istimewaa)


Tidak dapat dipungkiri, bahwa orang Indonesia memang sangat menyukai cerita yang berbau hal supernatural alias ajaib dan seram. Hal itu, karena Indonesia mempunyai Gunung yang angker dan menyeramkan. Meskipun banyak kisah mistis yang membalut gunung-gunung di Indonesia. Tapi tidak menyurutkan minat para pendaki untuk menikmati keindahan alamnya.

Salah satunya yakni Gunung  Gunung Sindoro. Gunung yang letaknya berdampingan dengan Gunung Sumbing ini memiliki berbagai mitos dan cerita di luar nalar. Di gunung ini pun pernah ada beberapa pendaki yang hilang.

Seperti biasa, ketika ada pendaki yang hilang di gunung tentu saja akan dikaitkan dengan ‘ulah’ makhluk halus penunggu gunung. Gunung Sindoro merupakan gunung yang mempunyai sejumlah mitos dan cerita misteri yang sudah banyak beredar di kalangan pendaki maupun warga setempat.

Baca Juga : Kisah Misteri Gunung Lalakon, Gunung Piramida dari Jawa Barat

1. Bunga Edelweiss yang Dijaga Para Bidadari


Beberapa gunung di Indonesia ditumbuhi oleh bunga ‘abadi’ yang bernama Edelweiss. Bunga ini bisa hidup bertahun-tahun setelah dipetik. Gunung Sindoro sendiri termasuk salah satu gunung di tanah air yang ditumbuhi Edelweiss.

Meskipun bisa hidup hingga bertahun-tahun tetapi keharuman Edelweiss umumnya akan memudar dalam hitungan bulan setelah dipetik. Namun, hal itu tidak terjadi dengan Edelweiss yang ada di Gunung Sindoro. Konon, meskipun sudah dipetik keharuman Edelweiss dari gunung ini mampu bertahan hingga tiga tahun.

Keharuman Edelweiss Gunung Sindoro ini diyakini karena bunga-bunga di sini dijaga oleh bidadari. Walaupun tak pernah terlihat, tetapi masyarakat sekitar sangat percaya bahwa Gunung Sindoro memang dihuni oleh para bidadari tak kasat mata.

2. Dihuni oleh Jin Baik


Di dunia ada dua jenis jin, yang pertama adalah jin jahat yang mengganggu manusia, sedangkan yang kedua adalah jin baik yang beriman pada Allah SWT. Sama seperti manusia, jin-jin baik juga menunaikan sholat.

Menurut mitos yang beredar di kalangan warga setempat, Gunung Sindoro ini dihuni oleh jin-jin baik. Meskipun tak kasat mata, jin ini menjaga gunung dari berbagai perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia.

3. Letusan Gunung Sindoro yang Disebabkan oleh Kemaksiatan


Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Sindoro pernah beberapa kali meletus. Pernah ada satu letusan yang cukup dahsyat dan dipercaya sebagai peringatan karena banyaknya perbuatan maksiat di gunung maupun di sekitarnya. Perbuatan maksiat tersebut bisa berupa pesugihan (meminta sesuatu kepada jin atau iblis), perbuatan mesum, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan ajaran agama.

Percaya atau tidak, jin-jin baik yang menghuni Gunung Sindoro sudah merasa muak dengan perbuatan maksiat yang dilakukan manusia. Alhasil, mereka berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan hukuman. Doa tersebut terkabul melalui peristiwa meletusnya Gunung Sindoro.

Sampai saat ini warga setempat tak pernah bosan menghimbau para pendaki untuk tidak berbuat maksiat atau mengambil sesuatu apapun dari Gunung Sindoro. Hal ini dilakukan untuk mencegah peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan.

Baca Juga : Seram! Ini Beberapa Cerita Mistis Para Pendaki Saat Mendaki Gunung Merbabu yang Bikin Merinding

4. Pusat Energi Feminitas


Ada sejarah di balik nama Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dikisahkan bahwa di sekitar gunung terdapat dua anak kembar yang sering berkelahi. Saking seringnya berkelahi, orang tuanya memukul salah satu anak hingga bibirnya menjadi robek alias sumbing. Akhirnya, dua gunung yang belum memiliki nama ini dinamakan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Sampai saat ini banyak orang yang percaya bahwa ada dua aliran energi yang bertugas menjaga keseimbangan alam di dunia. Gunung Sindoro dipercaya sebagai pusat energi feminitas yang bersifat dingin, sedangkan Gunung Sumbing adalah pusat energi maskulinitas yang cenderung panas. Kedua energi dari gunung ini bertugas untuk menjaga keseimbangan di Pulau Jawa.

5. Kabut Hitam Misterius yang Menyesatkan Pendaki


Hampir semua gunung pasti diselimuti oleh kabut. Semakin dekat dengan puncak, maka kabutnya pun semakin tebal. Di Gunung Sindoro ini ada misteri kabut hitam yang dapat menyesatkan pendaki.

Terdapat dua jenis kabut yang menyelimuti Gunung Sindoro, salah satunya adalah kabut putih yang memang selalu ada menyelimuti badan hingga puncak gunung. Walaupun sedikit mengganggu penglihatan, tetapi kamu masih bisa berjalan melewati kabut putih ini.

Yang berbahaya justru kabut hitam yang sering muncul di kawasan puncak dan area tanaman vegetasi di Gunung Sindoro. Kabut hitam ini sering muncul secara tiba-tiba dengan durasi yang cukup singkat. Meskipun demikian, kabut hitam misterius inilah yang kerap kali membuat para pendakit tersesat sampai hilang tanpa jejak.

Baca Juga : Ini Beberapa Mitos Gunung Favorit di Indonesia yang Digemari Meski Angker

6. Penampakan Ribuan Ular


Kisah mistis tidak hanya terjadi di gunungnya saja, tetapi juga di wilayah sekitar gunung. Di sungai yang berada tak jauh dari Gunung Sindoro, tepatnya di wilayah Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, pernah terlihat penampakan ribuan ular. Ular-ular ini diyakini berasal dari gua yang letaknya tidak jauh dari sungai.

Kejadian janggal lain juga pernah dialami sendiri oleh seorang warga setempat bernama Ali Aswandi. Kala itu, Ali yang berada dekat dengan sungai tapak kaki Sindoro sedang menambang pasir.

Ketika sedang melakukan pekerjaannya, Ali dikagetkan dengan kemunculan ular berukuran tak lazim. Ular besar tersebut berada di dekat bebatuan sungai. Keberadaan ular di sungai maupun gunung memang merupakan hal biasa mengingat tempat tersebut memang merupakan habitat ular.

7. Sejumlah Pendaki Hilang dan Tewas

Di setiap gunung selalu ada cerita pendaki yang hilang. Ada pendaki yang hilang tapi ditemukan dalam keadaan hidup, ada pula yang sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Pun begitu di Gunung Sindoro. Gunung ini juga kerap kali menelan korban hilang maupun tewas.

Kisah salah seorang pendaki yang jatuh ke jurang tapi ditemukan dalam kondisi hidup datang dari Aulia Dhia yang kala itu masih berusia 16 tahun. Aulia jatuh dari jurang di dekat Pos 4, tapi ia ditemukan dalam kondisi hidup. Hanya saja, Aulia mengalami patah tulang belakang sehingga ia pun harus dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Lain dengan cerita Aulia, Ahmad Zaenuri yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah dua pekan dinyatakan hilang. Jenazah Zaenuri ditemukan dalam kondisi pakaian yang masih lengkap di titik koordinat 7,18002 Lintang Selatan dan 110,0053 Bujur Timur.

Kisah Aulia dan Zaenuri ini secara tidak langsung mengingatkan kita dan pecinta alam lain yang kerap mendaki gunung untuk selalu berhati-hati. Gunung bisa menjadi sahabat yang cantik untuk menikmati panorama alam, tetapi gunung juga bisa menjadi musuh berbahaya yang dapat menghilangkan nyawa manusia.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30


Hasil Riset Puspenpol Sebut FYP TikTok Jadi Game Changer Politik Indonesia

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 14, 2024 13:02:26


Foto: GBK Jadi Lautan Biru di Kampanye Prabowo-Gibran

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 10, 2024 20:14:24