Kisah Mistis Wisata Alam Kreasi Karawang, Salah Satu Penunggunya Bisa Dipanggil dengan Cara Menyanyikan Lagu Lingsir Wengi

Kisah Mistis Wisata Alam Kreasi Karawang, Salah Satu Penunggunya Bisa Dipanggil dengan Cara Menyanyikan Lagu Lingsir Wengi

Ekel Suranta Sembiring
2020-10-16 12:52:43
Kisah Mistis Wisata Alam Kreasi Karawang, Salah Satu Penunggunya Bisa Dipanggil dengan Cara Menyanyikan Lagu Lingsir Wengi
Kuntilanak Merah Salah Satu Penunggu Wisata Alam Kreasi Karawang (foto: Pikiran Rakyat)

Wisata Alam Kreasi di Kerawang, Jawa Barat, menyinpan kisah mistis dan sejarah yang kelam. Pasalnya, wisata ini perah sukses dan terkenal, tapi lama kelamaan bangkrut.

Usut punya usut, ternyata kesuksesan tempat wisata Alam Kreasi ini justru tidak disukai oleh keluarga seorang biarawati yang merupakan pemilik wisata tersebut. Sehingga, keluarganya mencoba untuk menjatuhkan usaha tempat wisata ini dengan berbagai cara.

Baca Juga: Kisah Mistis Artis Sara Wijayanto, Mengaku Sering Diganggu Makhluk Gaib saat Bercinta di Ranjang

Keluarga sang biarawati menggunakan cara-cara di luar nalar manusia seperti guna-guna. Akhirnya, karyawan-karyawan di Alam Kreasi ini memilih untuk mengundurkan diri supaya tidak terkena guna-guna dari keluarga tersebut.

Hingga kemudian, tempat wisata ini pun bangkrut dan bangunannya terbengkalai karena sudah tidak dihuni lagi selama bertahun-tahun. Layaknya sebuah bangunan tua yang tidak berpenghuni, bangunan bekas tempat wisata ini juga dihuni oleh makhluk gaib.

Baca Juga: Cerita Mitis Makam Jeruk Purut di Jakarta, Cocok Tujuan Wisata Mistis

Saat Tim PM:AM dari IDN Media, Doel dan Bayu, melakukan penelusuran ke lokasi, ditemukan berbagai jenis makhluk gaib yang menyeramkan.

Menurut cerita masyarakat setempat, terdapat sosok kuntilanak merah yang suka berkeliaran di sekitar tempat bekas Alam Kreasi ini. Biasanya, kuntilanak merah ini senang berada di bekas tempat perpustakaan dan bekas tempat makan Alam Kreasi. Bayu pun melihat sosok kuntilanak merah tersebut saat penelusuran ke dalam tempat tersebut.

Mitos lainnya ialah setiap orang bisa memanggil kuntilanak merah hanya dengan menyanyikan lagu "Lingsir Wengi". Tim PM:AM pun mencoba menyalakan lagu tersebut guna membuktikan kebenaran dari mitos masyarakat setempat.

Tangan Bayu gemetar, saat ia dan Doel menyalakan lagu "Lingsir Wengi" di bekas tempat perpusatakaan dan tempat makan Alam Kreasi. Menurut Bayu, dengan menyalakan lagu ini memang seolah-olah memanggil makhluk gaib ini, terutama sosok kuntilanak merah.

“Itu kayak mau mendekat gitu, lho (makhluk gaib dari samping dan belakang). Kayak hahaha gitu. Jadi kayak main gobak sodor,” ujar Bayu.

Selain itu, konon di tempat tersebut juga terdapat sosok makhluk gaib yang sangat tinggi dan kurus. Sosok ini diketahui sudah lama menghuni bangunan terbengkalai ini dan menetap di salah satu pendopo dari bangunan Alam Kreasi.

“Di sekitaran sini sih, dia keliling-keliling sih. Kurus dan tinggi banget,” ujar Bayu.

Setelah memasuki pendopo yang dihuni oleh makhluk gaib tinggi dan kurus tersebut, Doel merasa aneh karena senternya sangat panas. Bayu pun menjelaskan, bangunan terbengkalai ini memang dikirimkan guna-guna yang menjelma dalam bentuk api.

“Di daerah yang ada tinggi gedenya itu paling parah. Karena di sekitarnya ada lain-lainnya, pocong gitu,” ujar Bayu.

Selama penelusuran, tim PM:AM menelusuri semua bagian dalam bekas tempat Alam Kreasi di Karawang ini. Konon dahulunya, Alam Kreasi merupakan tempat wisata alam outbond dengan kolam renang yang luas dan kala itu sempat ada permainan flying fox.

Baca Juga: Mitos atau Fakta? Begini Mantra Melihat Makhluk Gaib Versi Ki Suranto

Ketika Bayu dan Doel menuju kolam renang yang sangat besar tersebut, Bayu melihat sekilas sosok makhluk gaib yang besar dan berbulu, bila digambarkan seperti binatang gorila. Sosok makhluk gaib ini seolah berjalan cepat melintasi sawah.

“Tadi emang ngeliat ada yang gede bulu gitu jalan-jalan di daerah sana,” ujar Bayu.

Sesampainya di kolam besar, Doel mengatakan, dahulu kala ada seseorang yang mati tenggelam di kolam besar ini. Kolam besar tersebut gambarannya seperti kolam zaman dahulu dengan kedalaman kolam yang rata.

“Di kolam ini sih standar-standar aja ya, ada banyak kuntilanak gitu di kolamnya,” ujar Bayu.


Share :