Kisah misteri saat menaiki kendaraan umum sudah jamak terjadi. Banyak yang sudah pernah menceritakan kisahnya, tak sedikit yang menyimpannya rapat-rapat.
Salah satunya kisah sekitar tiga tahun yang lalu, Putri Diah Wardhani (28), mengalaminya. Kala itu, ia sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Bandung menggunakan kereta.
Mudik di akhir pekan memang sudah menjadi rutinitasnya setiap sebulan sekali. Jumat malam kala itu, satu jam sebelum pemberangkatan, Putri sudah siap menunggu kereta. Ia pesan tiket dengan nomor kursi 13 D di Gerbong 3. Tiket itu tak ada yang spesial. Sebab, ia langsung cetak tiket tanpa memilih kursi tertentu.
"Saya tunggu di peron. Saya melihat ada sosok berpakaian putih tapi beda sama orang zaman sekarang pas depannya (peron seberang). Lihat-lihatan, senyum mbaknya," ujar Putri dilansir dari kumparan. Putri merahasiakan stasiun keberangkatan serta nama kereta dengan alasan khusus.
Ia tak ambil pusing. Ia dalam kondisi sangat lelah. Ia mencoba mengabaikannya. Ditambah, kondisi sekitarnya juga ramai. Banyak orang yang bepergian di akhir pekan.
Sosok itu terlihat seperti wanita, katanya. Ia memiliki rambut sepanjang bahu, pakaiannya berwarna putih gading. Ia mengenakan sepatu pantofel dan kaus kaki.
"Kereta datang, pengumuman saya sudah siap-siap berdiri. Pandangan saya masih ngarah ke wanita peron seberang. Saya nyari tempat duduk gerbong 3 sesuai tiket tempat duduk 13D. Saya ngalihin perhatian main handphone," tandasnya.
Sebelum kereta berangkat, sosok tersebut masih di lokasi yang sama. Lagi, ia tak ingin memikirkan tentang kehadiran sosok tersebut.
"Pas saya lihat sekeliling gerbong, ini sepi enggak ada orang. Biasanya kan ramai. Agak heran, enggak mau dipikirin, saya dengerin musik," kenang Putri.
Setelah 40 menit kereta berjalan, rangkaian gerbong itu berhenti di salah satu area pemberhentian. Ia melihat samping kanan kiri orang-orang mengantre di peron.
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Stasiun Tugu yang Konon Suka Minta Tumbal
"Saya lihat orang-orang sudah tahu tempat duduk masing-masing. Aneh mereka enggak ada bawa satu pun bawa tas atau pun koper. Ya udah lah saya balik lagi dengerin musik sambil tiduran lagi," tambahnya.
Putri bangun dari tidurnya. Ia ingin ke toilet. Saat pergi ke kamar kecil, ia melihat bangku sebelahnya, 13C, masih kosong. Ia tak perlu permisi. Langsung menuju toilet.
"Tiba-tiba agak serem lampu toilet mati. Dan saya kaget. Saya cepet-cepet. Panik," tuturnya.
Kebetulan, saat Putri keluar dari toilet, ia bertemu dengan seorang kondektur. Ia melaporkan kejadian itu. Hanya saja, kondektur itu merespons dengan anggukan.
Anehnya, saat ia kembali ke tempat duduknya, tiba-tiba bangku sebelahnya sudah diduduki oleh sosok wanita. Mau tak mau, ia permisi terlebih dahulu.
Ia mencoba berbasa-basi dengan wanita itu. Menanyakan tujuannya ke mana. Akan tetapi, Putri malah direspons dengan tanda ia disuruh diam dengan kode jari.
"Masih positive thinking dari situ tidur-tidur lagi," tambahnya.
Putri mencoba menyembunyikan kecurigaan dengan sosok yang berada di gerbong. Meski banyak kejanggalan, ia mencoba menepisnya. Termasuk tak adanya pramusaji yang lewat di gerbongnya.
Karena lapar, ia kemudian menuju gerbong restorasi. Ia sudah tak kuat menahan lapar. Lagi, ia menyapa sosok di sampingnya dengan kata permisi untuk menuju restorasi.
"Selagi saya jalan ke restorasi merasakan berat banget, waktu jalan, tidak tengok kanan kiri, orang-orangnya diam-diam semua, saya ke restorasi kaki pegel sih kanannya," ujarnya.
Baca Juga : Merinding! Ini Beberapa Kisah Misteri yang Pernah Terjadi di Rel Kereta Api
Ia pesan nasi goreng untuk mengganjal perutnya. Pelayan langsung menyajikan. Tak lupa pelayan itu menanyakan gerbong Putri.
"Gerbong 3, eh mbaknya (pelayan) bingung," ujar Putri.
Saat itu tak lama kondektur menghampiri Putri. Ia menanyakan tiketnya. Lagi, kondektur pun bingung. Kepada Putri, petugas itu mengatakan bangku 13D gerbong 3 kosong. Padahal, kondektur itu sudah keliling tiga kali.
Putri juga bingung mendengar penjelasan petugas kereta itu. Ia berdalih, ia duduk di kursinya sejak keberangkatan. Ia juga mengatakan, gerbongnya banyak orang. Mendengar respons itu, kondektur menjelaskan hanya ada satu orang kondektur dalam setiap perjalanan kereta.
"Terus si bapaknya ngambil air di botol baca doa, bilang, mbak diminum deh airnya, mbaknya saya antar ke gerbong ke keretanya," ucap Putri.
Meski masih bingung, Putri tak lagi mendebatnya. Ia mengikuti jalan kondektur. Kejanggalan itu mulai terkuak. Di gerbong ini, ia melihat orang-orang ramai. Bahkan ada yang tertawa.
"Ternyata di sebelah saya yang duduk bapak-bapak, di gerbong tadi sebelumnya perempuan. Saya baru inget, mbak yang saya lihat di awal (saat di peron) sama dengan mbaknya dengan orang di bangku tadi," kenangnya.
Saat itu, Putri langsung lemas. Ia tak tahu apa yang terjadi. Badannya langsung terasa lelah. Ia langsung tidur hingga sampai di Bandung.
Kondektur kereta yang baik hati itu kemudian datang lagi menghampirinya dan Putri diberi minum lagi, serta sepucuk surat dari kondektur. Pesan itu, kata kondektur itu, harus dibaca ketika sudah sampai di rumah.
"Setelah sampai rumah, bersih-bersih, ibu saya heboh, sudah baca duluan (surat)," ujarnya.
Baca Juga : Merinding! Kisah Seram Stasiun Solo Kota yang Konon Dihuni Sosok Botak Bertaring
Salah satu pesan kondektur itu adalah, Putri ternyata diikuti oleh sosok perempuan dari awal berangkat. Ia masuk ke gerbang yang tak kasat mata. Dan hal ini merupakan kejadian langka.
"Intinya mengalami masuk gerbong tidak nyata. Kemungkinan, kata bapaknya (kondektur) mbaknya (perempuan berbaju putih) yang malah nolongin, katanya sih gitu," pungkas Putri.