Fakta-fakta Tentang Rebo Wekasan yang Dipercaya Hari Penuh Kesialan

Fakta-fakta Tentang Rebo Wekasan yang Dipercaya Hari Penuh Kesialan

Dedi Sutiadi
2020-10-14 16:59:47
Fakta-fakta Tentang Rebo Wekasan yang Dipercaya Hari Penuh Kesialan
ilustrasi (Pixabay)

Fakta-fakta tentang Rebo Wekasan terungkap. Tradisi yang dipercaya hari penuh kesialan ini ternyata memiliki fakta-fakta menarik yang jarang diketahui publik. 

Berikut cirrecto.id himpun untuk Anda Fakta-fakta tentang Rebo Wekasan yang dipercaya hari penuh kesialan yang merujuk pada pendapat KH. Agus Suyanto: 

1. Tradisi yang dikaitkan dengan peristiwa sakitnya Nabi Muhammad SAW 

Munculnya Tradisi Rebo Wekasan ternyata dikaitkan dengan peristiwa sakitnya Nabi Muhammad SAW selama 14 hari yang dimulai pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Setelah terbaring sakit selama 14 hari tersebut, Nabi SAW wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah. 

Sebab itu penetapan Rebo Wekasan jatuh di setiap hari rabu terakhir di Bulan safar. Tahun ini Rebo Wekasan jatuh pada tanggal 14 Oktober 2020 yang berkenaan dengan tanggal 27 Pon Bulan Safar tahun 1442 Hijriyah 

2. Tidak ada dalil al-Quran dan Hadis

Fakta kedua yang terungkap ternyata tradisi Rebo Wekasan yang berkembang di Indonesia ternyata tidak berlandaskan pada dalil al-Quran mau hadis. Sebab terkait tradisi Rebo Wekasan tidak disebut di dalam dua sumber rujukan Islam tersebut. Tradisi tersebut hanya dikaitkan kepada hari dimana Nabi SAW sakit. 

Baca juga: Niat dan Bacaan Lengkap Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan

3. Tradisi Rebo Wekasan berasal dari Aceh

Tradisi Rebo Wekasan ternyata tidak hanya dirayakan di Indonesia tapi juga di beberapa masyarakat Islam lain nya di setiap belahan dunia. Adapun tradisi Rebo Wekasan di Indonesia mulai diperkenalkan di Aceh saat masa Kesultanan Pasai. Adapun penyebutan nya saat itu adalah Arba' Mustamir yang berarti Rabu Sial, di Jawa disebut Rebo Wekasan sementara di Aceh disebut Rabu Habis.  

Baca juga: Harga dan Spesifikasi Lengkap IPhone 12 Mini yang Resmi Dikeluarkan Apple

4. Tradisi Rebo Wekasan disebarkan Sunan Giri

Tradisi yang pertama kali menyebar di Aceh seperti yang disebut di atas kemudian mulai menyebar ke daerah lain nya lewat para Sunan atau Wali. Adapun yang membawa tradisi Rebo Wekasan ke pulau Jawa adalah Sunan Giri. Adapun tradisi yang diajarkan adalah melakukan ibadah seperti salat dan sedekah pada hari tersebut. 

Adapun pelaksanaan salatnya adalah dengan melaksanakan salat sunat Lidaf'il Bala. Adapun ibadah sedekah nya adalah dengan membuat bubur Sfar yang kemudian dibagikan kepada saudara dan para tetangga. 


Share :