Pemerintah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan RUU Cipta Kerja merupakan revolusi mental dalam bentuk produk hukum.
Sebelumnya, revolusi mental adalah salah satu jargon yang diusung Joko Widodo kala bertarung di Pilpres 2019.
Lewat RUU Cipta Kerja, revolusi mental dilakukan Presiden Jokowi secara struktural.
RUU Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi sebuah Undang-Undang ini merupakan pendekatan pemerintah kepada masyarakat dalam bentuk struktural.
Baca Juga: Ini Program Baru BPJS Ketenagakerjaan di RUU Cipta Kerja untuk Buruh
Muhadjir Effendy mengatakan, dalam melakukan pendekatan struktural dengan cara agak sedikit dipaksa, salah satunya dengan menerbitkan aturan atau alat-alat lainnya.
Terakhir, dia yakin, dengan hadirnya RUU Cipta Kerja dapat mengembangkan usaha di bidang kesehatan. Terlebih di masa pandemi corona. Dimana masyarakat banyak melirik usaha-usaha di sektor kesehatan .
Sebelumnya, Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan akan mengeluarkan sebuah program baru yang telah diatur dalam RUU Cipta Kerja.
Program tersebut bernama Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Dalam program ini, nantinya pemerintah akan melindungi pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui 3 manfaat berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.
Soal pendanaan, pemerintah mengatakan JKP akan didanai dari iuran program jaminan sosial dan dana operasional BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Merupakan Pertaruhan Kredibilitas RI di Mata Dunia
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan, sebanyak 80% tuntutan buruh telah tertulis dalam RUU Cipta Kerja.
Dalam hal ini, pemerintah telah mengakomodir sebagian besar tuntutan buruh.
Dia memastikan sejak lama sudah berjuang untuk membela hak-hak buruh.
Kemudian, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan RUU Cipta Kerja merupakan pertaruhan Indonesia di mata dunia.
Ma'ruf Amin juga mengklaim urgensi dan manfaat RUU Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-Undang salah satunya adalah untuk menunjukkan kualitas negara di mata dunia dalam penanganan negara di tengah pandemi virus corona.