Virus corona belum ada kata usai. Bahkan, terdapat gejala corona lain yang tak biasa.
Seperti yang diketahui, batuk, demam, sesak napas adalah gejala corona yang umum dialami oleh pasien positif corona.
Setelah berjalannya waktu, penelitian menemukan banyak gejala Corona yang tidak biasa.
Seperti yang diketahui, tidak semua pasien corona mengembangkan gejala, ada juga yang asimptomatik atau tanpa gejala sama sekali. Tapi di antara mereka, ada yang tidak mengembangkan gejala umum namun memiliki keluhan lain, misalnya kehilangan indera penciuman.
Baca Juga: Update Corona, 336.716 Positif, 11.935 Meninggal
Berikut gejala corona yang tak biasa dikutip dari berbagai sumber:
1. Rambut rontok
Rambut rontok merupakan gejala lain yang dialami pasien corona. Beberapa pakar mengaitkannya dengan kondisi yang dialami tubuh saat melawan infeksi. Namun, rambut rontok bisa juga disebabkan oleh banyak hal, selain virus, dan bisa jadi karena stres karena pandemi atau masalah pribadi.
2. Mata merah
Konjungtivis adalah infeksi virus atau bakteri yang menular di konjungtiva mata, selaput yang menutupi bola mata dan garis kelopak mata. Masalah mata lainnya bisa termasuk pembuluh darah merah yang terlihat di bagian putih mata, atau kelopak mata membengkak.
3. Kebingungan
Gejala ini biasanya berlaku pada orang tua yang terinfeksi corona.
4. Ruam atau perubahan warna kulit
Kondisi ini lebih umum dialami oleh pasien Corona usia muda. Pasien COVID-19 dapat mengalami gatal-gatal di tangan atau kaki.
5. Gangguan pendengaran
Meski tidak umum, beberapa orang mengeluhkan gangguan pendengaran mendadak setelah mereka terserang corona.
Sebuah survei dari Inggris menemukan bahwa satu dari 10 orang yang terinfeksi melaporkan semacam gangguan pendengaran atau tinnitus yang berlangsung hingga delapan minggu.
6. Anosmia
Tidak diketahui alasannya, tetapi beberapa orang dengan corona kehilangan indra penciuman atau perasa, dan masalahnya dapat bertahan hingga enam minggu atau lebih lama setelah terinfeksi corona.
Soal kasus corona di Indonesia, per Senin 12 Oktober 2020, terdapat tambahan 3.267 kasus. Sehingga, total kasus di Indonesia saat ini mencapai 336.716.
Pasien positif corona yang meninggal sebanyak 11.935. Kabar baiknya, terdapat penambahan sebanyak 3.492 orang. Kini jumlah pasien sembuh mencapai 258.519 orang.
Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, mengatakan vaksinisasi corona akan dimulai pada November.
Baca Juga: Fakta Terbaru, WHO Tidak Lagi Menyarankan Negara Lockdown dari Pandemi Corona
Terkait vaksin yang akan diberikan, dia mengatakan, pemerintah telah menetapkan tiga kandidat vaksin corona yang akan datang dalam waktu dekat. Yaitu, Cansino, G42 atau Sinopharm, dan Sinovac.
Terkait persiapan vaksinisasi, Terawan mengatakan akan memprioritaskan kelompok tenaga kesehatan dan aparat keamanan.
Kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan sebuah negara untuk lockdown akibat pandemi corona.
Hal tersebut dikatakan oleh salah satu petinggi WHO, Dr Davis Nabarro yang juga mengklaim lockdown dapat meningkatkan kemiskinan dan sama sekali tidak menyelamatkan nyawa manusia.
Selain kemiskinan, lockdown juga menghancurkan banyak industri. Salah satunya, pariwisata.