Kisah Misteri Watu Nganten di Blora, Dianggap Keramat dan Punya Pantangan

Kisah Misteri Watu Nganten di Blora, Dianggap Keramat dan Punya Pantangan

Ekel Suranta Sembiring
2020-10-11 21:12:28
Kisah Misteri Watu Nganten di Blora, Dianggap Keramat dan Punya Pantangan
Watu Nganten (foto: Liputan6)

Watu Nganten berlokasi di Dukuh Ngelobener, Japon, Blora, Jawa Tengah, menyimpan kisah misteri. Seonggok batu di bawah pohon tua itu menjadi tempat keramat bagi warga sekitar. 

Sesepuh Dukuh Ngelobener bernama Supardi mengatakan, keberadaan batu yang berimpitan dengan pohon tua di tengah desa itu bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Mitos Jembatan Asmara di Coban Talun, Cocok bagi Pasangan yang Ingin Langgeng

Dahulu, katanya, ada sepasang suami istri yang baru menikah dikutuk menjadi batu lantaran buang hajat sembarangan. Si laki-laki merupakan pemuda Dukuh Ngelobener dan perempuannya dari Desa Brumbung.

"Tapi kok ya dulu orangtua saya tidak bilang namanya itu siapa, ya saya tidak tahu. Sebenarnya saya ingin tahu, tapi waktu itu saya tidak kepikiran. Zaman dulu saya masih kecil. Jadi ya tidak mengurusi hal-hal seperti itu," ungkap Supardi.

Mbah Supardi lebih jauh menceritakan, usai menikah pasangan pengantin baru itu mulanya hendak pergi ke rumah orangtuanya menggunakan kuda. Di tengah jalan, katanya, yang kondisinya masih hutan dan belum ramai seperti sekarang, tiba-tiba si pengantin pria tak tahan buang air besar. 

"Si pengantin laki-laki itu tak tahu kalau sudah buang air besar di tempat angker," katanya. 

Supardi mengatakan, perbuatan sepasang pengantin itu membuat makhluk gaib murka lantaran telah mengotori tempatnya. Apalagi keduanya melakukan perbuatan itu tanpa permisi. Sepasang pengantin itu pun terkutuk menjadi batu.

Baca Juga: Kisah Misteri Coban Rondo, Air Terjun Dicap Angker

Kuda lalu meneruskan perjalanannya sendiri. Sampai di rumah, kedua orangtuanya heran, dan bertanya kepada kuda kemana anak dan menantunya. Kuda pun mengantarkan orangtuanya itu ke suatu tempat, namun yang didapati hanyalah seonggok batu yang berimpitan dengan pohon besar. 

Baca Juga: Kisah Mistis Pendaki di Gunung Latimojong, Melihat Penampakan Berkali-kali

Sejak saat itu, kata Supardi, ada pantangan tidak boleh menikahkan orang Dukuh Ngelobener dengan orang Desa Berumbung. Batu itu pun dianggap punden oleh warga sekitar dengan sebutan Watu Nganten. Dikeramatkan dan jadi lokasi orang-orang memberi sedekah bumi.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30