Pemerintah Brazil Sebut Warga yang Pernah Demam Berdarah Kebal Covid-19

Pemerintah Brazil Sebut Warga yang Pernah Demam Berdarah Kebal Covid-19

Yuli Nopiyanti
2020-10-10 15:55:38
Pemerintah Brazil Sebut Warga yang Pernah Demam Berdarah Kebal Covid-19
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti, demam berdaran (Foto:Pixabay)

Sebuah studi menganalisa hubungan antara penyebaran virus corona (Covid-19) dengan wabah demam berdarah di masa lalu. 

Di mana pemerintah Brazil memaparkan penyakit karena nyamuk aedes aegypti ternyata bisa memberikan kekebalan terhadap Covid-19.

Penelitian itu dipimpin oleh Miguel Nicolelis, seorang profesor di Duke University.

Baca Juga:

Ia juga mengatakan bahwa tempat-tempat dengan tingkat infeksi corona yang lebih rendah dan pertumbuhan kasus lambat merupakan lokasi yang mengalami wabah demam berdarah yang hebat. 

Menurutnya ada kemungkinan menarik dari reaktivitas silang imunologis antara serotipe Flavivirus demam berdarah dan SARS-CoV-2 (corona).


Nicolelis juga mengatakan bahwa hasil tersebut sangat menarik karena penelitian sebelumnya menunjukkan orang dengan antibodi demam berdarah dalam darahnya dapat memberi hasil tes false positive atau positif palsu untuk antibodi Covid-19, bahkan jika mereka tidak pernah terinfeksi oleh virus corona.

Disisi lain penelitian dari Duke University, University of Sao Paolo, Federal University of Paraiba, dan Oswaldo Cruz Foundation menemukan semakin tinggi kasus DBD masa lalu yang tercatat di lokasi geografis tertentu, semakin rendah jumlah kasus Covid-19.

Di negara bagian seperti Paraná, Santa Catarina, Rio Grande do Sul, Mato Grosso do Sul dan Minas Gerais, dengan insiden demam berdarah yang tinggi tahun lalu dan awal tahun ini, Covid-19 membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat penularan komunitas yang tinggi. 

Ini berbeda dengan negara bagian lain seperti Amapá, Maranhão dan Pará yang memiliki lebih sedikit kasus demam berdarah.

Baca Juga:

Selain itu timnya juga menemukan hubungan serupa di negara bagian lain di Amerika Latin. Termasuk Asia dan pulau-pulau di Pasifik dan Samudra Hindia.

Ia pun mendasarkan hasil ini pada penelitian sebelumnya. Menurutnya, riset pernah menunjukkan bahwa seseorang dengan antibodi demam berdarah dalam darah dapat terbukti positif palsu untuk antibodi Covid-19 meskipun tidak pernah terinfeksi virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China.


Share :

HEADLINE  

5 Manfaat Kurangi Konsumsi Gula

 by Ramadhan Subekti

December 25, 2024 23:55:00


Viral! Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Pidato di D-8

 by Ramadhan Subekti

December 23, 2024 17:10:00


Petisi Tolak PPN 12% Untuk Presiden Prabowo Tembus 100 Ribu Orang

 by Ramadhan Subekti

December 19, 2024 13:36:55


COVID-19 Melonjak di Jepang, 15 Ribu Kasus Baru Dilaporkan

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 21:45:00