Kasat Sabhara yang Mengundurkan Diri Akan Lapor Kasus Tak Lazim ke Mabes POLRI

Kasat Sabhara yang Mengundurkan Diri Akan Lapor Kasus Tak Lazim ke Mabes POLRI

Yuli Nopiyanti
2020-10-02 12:42:35
Kasat Sabhara yang Mengundurkan Diri Akan Lapor Kasus Tak Lazim ke Mabes POLRI
Ilustrasi

Tengah ramai dengan kabar pengunduran diri Kepala Satuan Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo yang tak tahan lagi dengan sikap yang ditunjukan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Rko Prasetya.

Agus juga mengaku bahwa ia sering dicaci maki atasannya tersebut dengan kata-kata kasar yang tak pantas.

Baca Juga: Ini Syarat Isolasi Mandiri di Rumah dari Pemprov DKI

"Bukan hanya kepada saya, tapi kepada semua bawahannya," ujar Agus.

Agus juga mengatakan bahwa selain merasa tertekan secara psikis, perlakuan lain dari kapolres yang tidak bisa diterimanya karena sering mencopot anak buahnya tanpa melakukan pembinaan terlebih dahulu.


Agus juga sudah melaporkan sang Kapolres ke Propam dalam dugaan sejumlah kasus.

AKBP Agus Hendro Tri Susetyo juga menangis seusai mengajukan pengunduran diri ke Kapolres Jawa Timur, sekaligus melaporkan sejumlah dugaan kejanggalan yang dilakukan oleh atasanya Kapolres Blitar.

Dalam pengakuannya, Agus menyatakan tak betah dipimpin oleh Kapolres yang memiliki pangkat AKBP tersebut. Cacian yang ia dapat terakhir kali ia disebut banci dan lemah.

"Terakhir sama saya enggak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain,"ujar Agus.

Menyikapi adanya laporan dari AKP Agus tersebut, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku masih akan mendalaminya.

Baca Juga: Wisatawan Asal Jakarta Positif Covid-19 di Labuan Bajo

Saat ini Agus ditarik ke Polda Jatim usai melayangkan surat pengunduran diri ke Kapolda Jatim Irjen Muhammad Fadil Imran. Dalam pengakuannya, Agus menyatakan tak betah dipimpin oleh Kapolres yang memiliki pangkat AKBP tersebut.

Disisi lain Kapolres Blitar membantah dirinya telah bersikap arogan kepada bawahannya. Dia berdalih bahwa tindakannya kepada Agus lazim dilakukan oleh seorang pemimpin di Korps Bhayangkara. Teguran itu dinilai masih dalam batas yang wajar.


Share :