Sumur Jalatunda Dieng yang terletak di wilayah Banjarnegara dan kabupaten Wonosobo, tepatnya di Desa Pekasiran Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Sumur raksasa ini diberi nama Jalatunda karena memiliki makna tersendiri, yaitu “Jala” dan “Tunda” yang artinya adalah “jangan menunda nunda sesuatu atau perbuatan yang baik”. Konon, tempat ini menyimpan banyak sekali misteri di dalamnya.
Ada 2 versi cerita yang terkait dengan Sumur ini. Pertama nama Sumur Jalatunda di ambil dari cerita pewayangan yang di sebut sebagai Bumi Sapta Pratala Bumi Lapis Tujuh. Di mana dalam tokoh pewayangan seperti, Mahabrata, Nagagini, Antareja dan Antaboga bersemayam di dalamnya.
Baca Juga : Seram! Kisah Mistis dan Angker Sumur 7 di Puncak Gunung Karang Banten
Lalu yang kedua yaitu, karena terbentuk dari pijakan kaki Sang Bima atau Werkudara ke tanah ketika ia sedang marah, sehingga terbentuklah sebuah lubang yang amat besar dan menjadi tempat aliran air bermuara.
Banyak orang yang melakukan semedi di sini, karena konon katanya Sumur ini merupakan salah satu pintu gerbang untuk menuju dunia lain. Selain itu menurut cerita yang tersebar, Sumur Raksasa ini juga kerap meminta korban nyawa dalam kurun waktu tertentu.
Ada mitos yang paling terkenal di kawasan Sumur Jalatunda ini, yaitu konon katanya seseorang akan segera mendapatkan jodoh dan cita-cita serta harapannya akan tercapai jika dapat melemparkan batu ke tengah sumur bagi yang wanita.
Dan bagi yang pria harus dapat melemparnya sampai ke ujung sumur, tepat dimana adanya rimbunan bunga berwarna ungu yang tumbuh disana. Ketika kalian melihat ke sumur tersebut, pasti kalian akan menganggapnya mudah.
Tapi percayalah, itu tidak semudah kelihatannya, karena sangat-sangat jarang orang yang dapat melemparnya sampai ke ujung sumur raksasa ini.
Baca Juga : Kisah Misteri Sumur Emas di Gondangrejo Karanganyar yang Airnya Berkilauan
Ada juga mitos lain yang menyebutkan bahwa jumlah anak tangga menuju kawasan Sumur Jalatunda dapat berubah jumlahnya. Jumlah saat ketika kita menaikinya dan menuruninya akan berbeda. Jadi ketika anda berkunjung ke Sumur Jalatunda, jangan lupa hitung anak tangganya, dan buktikan apakah mitos ini benar atau tidak.