Kisah Misteri di Laut Selatan, Dipercaya Sebagai Gerbang Dunia Nyata dan Gaib

Kisah Misteri di Laut Selatan, Dipercaya Sebagai Gerbang Dunia Nyata dan Gaib

Ekel Suranta Sembiring
2020-10-01 17:58:39
Kisah Misteri di Laut Selatan, Dipercaya Sebagai Gerbang Dunia Nyata dan Gaib
Patung Ratu Kidul di Dalam Gua Langse (foto: Liputan6)

Pantai Parangkusumo yang lokasinya 30 kilometer dari Yogyakarta menyimpan kisah misteri, konon pantai dianggap keramat karena dipercaya sebagai gerbang menuju Kerajaan Laut Selatan.

Seorang pemandu wisata dan abdi dalem Keraton Yogyakarta Hadiningrat bernama Siti Jumanah mengatakan, pantai itu dianggap sebagai gerbang yang menghubungkan dunia nyata dan dunia gaib laut pantai Selatan.

Baca Juga: Kisah Mistis Komedian Dono, Mendapat Sosok Jodohnya saat Bermain Jailangkung

Pantai Parangkusumo dulu merupakan tempat bertapa Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati yang disebut bertemu dengan Ratu Kidul di sana.

Dalam Babad Tanah Jawi, disebut Danang bertapa karena ingin menjadi Raja Mataram, kemudian Ratu Kidul berjanji membantu mengabulkan keinginannya dan membantu menjaga ketentraman rakyat Mataram hingga turun temurun.

Baca Juga:  Simak Tips Mencegah Kejadian Mistis Selama Pendakian

"Panembahan Senopati diajak Kanjeng Ratu Kidul ke istana keraton laut Selatan di dasar samudera, lalu terjalinlah cinta dan itu merupakan awal kisah pernikahan spiritual antara Kanjeng Ratu Kidul dan Danang Sutawijaya," jelas Siti.

Sebagai imbalannya, Danang Sutawijaya rutin memberikan persembahan di Pantai Selatan yang masih rutin dilakukan lewat ritual upacara labuhan. Ritual ini merupakan permohonan menghilangkan sifat buruk dengan melarung barang-barang ke Laut Pantai Selatan.

"Ini perwujudan filosofi menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan alam," jelas Siti.

Pantai Parangkusumo masih dianggap sakral hingga saat ini, buktinya masih banyak orang yang datang untuk berdoa atau bersemedi di sana.

Menurut Aryono dari Historia.id, kebiasaan ini bermula dari perilaku masyarakat yang meniru gerak-gerik pemimpin mereka.

"Masyarakat lihat apa yang dilakukan raja kepada Kanjeng Ratu Kidul, mereka mengikutinya. Kalau raja melakukan sebuah ritual, masyarakat juga mengikutinya."

Mengenai pernikahan spiritual antara Ratu Kidul dan Panembahan Senopati, Aryo mengatakan Babad -kumpulan naskah bahasa Jawa- tak sepenuhnya berisi sejarah akurat, namun dihiasi juga oleh berbagai mitos yang tujuannya untuk mengkultuskan raja.

Aryo menuturkan, sastrawan Pramoedya Ananta Toer berpendapat kisah Ratu Kidul hanya mitos yang diciptakan untuk menutupi berita kekalahan Sultan Agung yang gagal menyerang Batavia, juga gagal menguasai pantai utara Jawa. "Maka, dibuat mitos bahwa dia masih kuat di pesisir selatan," tutur dia.

Laut Selatan diselimuti banyak misteri karena ganasnya laut menimbulkan berbagai kecelakaan di sana. Namun, mitos bahwa insiden di laut berhubungan dengan Ratu Kidul sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah.

Aryo menuturkan, berdasarkan beberapa kajian, banyak korban berjatuhan di sana karena arusnya memang kencang.

"Kalau bawa botol kosong, lemparkan ke salah satu sudut laut, jika botol terapung dan kembali ke pantai, arus lautnya minimal. Kalau botol terus terbawa ke tengah laut, lokasi itu punya arus laut tinggi."

Baca Juga: Kisah Mistis Seorang Pemuda saat Berlibur ke Puncak Bogor, Ditempeli 19 Makhluk Halus hingga Lumpuh

Begitu pula tentang larangan memakai baju hijau di pantai selatan yang konon disebabkan warna itu identik dengan Ratu Kidul.

Mengutip Pram, Aryo mengatakan, warna hijau identik dengan seragam VOC. "Larangan itu dibuat agar orang-orang melupakan keterkaitan antara warna hijau dengan seragam VOC," katanya.

Dia juga membahas tentang lukisan Kanjeng Ratu Kidul yang dibuat oleh maestro Basoeki Abdullah.

Basoeki, kata Aryo, melukis Ratu Kidul berdasarkan anggapan banyak orang kalau sosok itu memiliki raut wajah yang cantik. Dia memilih seorang istri dokter bernama Nyonya Harahap sebagai model untuk lukisan Ratu Kidul.

"Setelah lukisan jadi, tak lama kemudian Nyonya Harahap meninggal karena sakit kanker. Semula, Basoeki anggap itu kebetulan," katanya.

Dia mengutip buku biografi Basoeki Abdullah dari Agus Dermawan, maestro lukis itu membuat beberapa lukisan Ratu Kidul lain dengan model yang berbeda. "Pas lukisan jadi, modelnya sakit atau meninggal."


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30