Kabupaten Sragen ternyata menyimpan kekayaan alam berupa gua yang terbentuk alami dan unik. Setidaknya ada lima gua yang beberapa di antaranya menyimpan cerita misterius.
Salah satu gua Landak terletak di wilayah perbatasan Desa Girimargo dan Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Tidak adanya akses menuju lokasi membuat gua itu jarang dijamah warga.
Nama landak dipakai karena di dalam gua itu pernah menjadi habitat dari landak. Selain lokasinya sulit dijangkau, kesan singup atau angker juga menjadi alasan warga sekitar jarang bahkan tidak pernah datang ke Gua Landak.
Baca Juga : Wow! Kisah Gua Petilasan Pangeran Mangkubumi di Sragen yang Konon Bisa Muat Warga Satu Kampung
Mulut Gua Landak terbagi menjadi dua bagian. Keduanya dipisahkan oleh tanah yang berbentuk menyerupai tiang yang menghubungkan dasar dan langit gua. Gua landak berada di bawah tebing sungai dengan ketinggian sekitar 15 meter.
Dari kejauhan, mulut gua itu tampak seperti sepasang mata manusia yang terbuka lebar. Tinggi mulut gua itu hanya sekitar 1 meter dan lebar sekitar 7 meter. Untuk memasuki gua itu, seseorang harus merangkak.
Dari mulut gua terlihat sejumlah kelelawar yang menggantung di langit-langit gua. Berjarak sekitar 10 meter di sebelah kanan juga terdapat sebuah mulut gua dengan ukuran yang lebih besar.
Baca Juga : Kisah Misteri Gua Landak Semarang yang Konon Dihuni Siluman Harimau
Mulut Gua Landak setinggi sekitar 1,5 meter dan lebar sekitar 4 meter. Konon, kedua mulut gua itu menghubungkan ruangan yang sama di dalam gua.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Gua Landak itu sangat dalam. Bahkan, konon kedalaman gua itu sampai ke bukit di Desa Pendem. Kalau mau masuk harus bawa senter untuk penerangan,” jelas Kepala Desa Sunggingan, Suminto.
Suminto mengakui warga sekitar jarang menjamah lokasi Gua Landak karena ketiadaan akses menuju lokasi. Selain itu, lokasinya juga relatif jauh yakni berjarak lebih dari 2,5 km dari permukiman penduduk. Gua itu hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki.
Baca Juga : Kisah Misteri Gunung Rinjani Lombok yang Indah
Namun, ada pula sekelompok warga yang datang ke Gua Landak dengan bersepeda dengan medan yang amat terjal. Sepinya gua itu membuatnya dianggap sebagai tempat aman untuk bersembunyi.
Gua Landak pernah menjadi tempat persembunyian seorang penjahat dari kejaran musuhnya.
“Jadi dulu ceritanya ada dua penjahat atau gentho (preman) yang nakal. Satu dari Desa Girimargo, satunya dari Desa Jeruk. Keduanya saling bermusuhan. Nah, salah satunya yang bernama Kancil dari Girimargo sempat bersembunyi di Gua Landak itu. Oleh sebab itu, dia berhasil lolos dari kejaran musuhnya kala itu,” ujar Suminto.