Mitos Dilarang Gelar Pertunjukan Wayang di Kampung Ciamis, ini yang akan Terjadi bila Dilanggar

Mitos Dilarang Gelar Pertunjukan Wayang di Kampung Ciamis, ini yang akan Terjadi bila Dilanggar

Ekel Suranta Sembiring
2020-09-28 12:44:13
Mitos Dilarang Gelar Pertunjukan Wayang di Kampung Ciamis, ini yang akan Terjadi bila Dilanggar
Sebuah Kampung di Ciamis Dilarang Gelar Pertunjukan Wayang (foto: Harapan Rakyat)

Salah satu kampung di Kabupaten Ciamis yakni Dusun Cariu, Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, minyimpan mitos yang tidak biasa. Bahkan, mitos tersebut masih dipercaya warga setempat hingga saat ini.

Adapun mitos yang dimaksud ialah dilarang pergelaran pertunjukan wayang golek di Dusun Cariu. Warga percaya bila mitos larangan ini dilanggar akan mendapat petaka. Sampai saat ini masyarakat tidak ada yang berani menggelar pertunjukan wayang untuk perayaan sesuatu.

Baca Juga: Mitos Situs Ngurawan Madiun, Pejabat yang Berkunjung akan Lengser

Cahdi Sastranatadiwangsa, Kuncen Situs Kabuyutan Eyang Candradirana, menuturkan cerita pantangan atau mitos tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Warga Cariu tak ada yang berani melawan larangan itu.

Cerita munculnya larangan itu, konon, pada zaman dulu ketika sedang ada panggung pertunjukan, salah satunya menampilkan wayang dengan dalangnya bernama Jaya Braja berasal dari Cirebon.

Namun ketika pertunjukan wayang digelar tapi tidak ada seorang warga pun yang menyaksikannya. Warga Cariu malah tertidur di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Kisah Misteri Stasiun Solo Kota, Konon Dihuni Sosok Hantu Kepala Botak Memiliki Taring yang Tajam

"Sejak saat itu munculah larangan, jangan ada pertunjukan di wilayah ini. Kalau ada yang memaksa melaksanakan pertunjukan wayang maka kampung ini bakal terkena malapetaka," ungkap Kuncen.

Malapetaka yang dimaksud, menurut Cahdi, akan banyak kejadian yang menimpa dusun tersebut bila larangan itu dilawan. Kejadian yang paling ditakutkan, sayuran, pohon dan tanaman di wilayah Cariu tak akan berbuah yang bisa menyebabkan terjadinya kelaparan.

Diketahui, di Dusun Cariu ini dominan warganya berprofesi bertani di kebun. Meski belum bisa dipastikan kebenarannya, namun warga tetap memegang teguh larangan tersebut.

"Jadi kalau larangannya dilawan, seperti memaksa menggelar wayang satu kampung ini pohon dan tanaman tidak akan berbuah," ucapnya.

Cahdi menerangkan Dusun Cariu ini awalnya merupakan sebuah Desa yang dibangun atau dibuka oleh Eyang Candradirana, lalu diteruskan oleh putri dan putranya, seperti Putri Kirana dan Panji Anom. Para sesepuh wilayah ini dimakamkan di Situs Makam Cariu atau Kabuyutan Eyang Candradirana.

Baca Juga: Kisah Misteri Pulau Kelor, Sering Terdengan Derap Tentara Bikin Merinding

Di situs ini banyak warga yang datang untuk berziarah dan berdoa. Tak sedikit berdoa untuk kelancaran hidup dan rezekinya. Makam tersebut dikelilingi oleh pohon besar dan pohon waregu.

Setiap peziarah yang datang ketika masuk ke area makam terlebih dulu harus membuka alas kaki. Meskipun sekelilingnya hanya batu dan tanah. Tapi itu mengandung makna untuk menghormati sesepuh meski telah meninggal dunia.

"Warga juga berdoa dan tawasulan disini salah satunya saat acara Hajat Bumi, pada Senin kliwon atau Kamis Kliwon," katanya.


Share :

HEADLINE  

Ini Deretan Pengusaha Sukses Suka Bangun Masjid

 by Ramadhan Subekti

April 01, 2025 13:00:00


Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00