Cerita Misteri Raja Bujang, Dipercaya Penjaga Pantai Solop Riau

Cerita Misteri Raja Bujang, Dipercaya Penjaga Pantai Solop Riau

Ekel Suranta Sembiring
2020-09-26 18:37:46
Cerita Misteri Raja Bujang, Dipercaya Penjaga Pantai Solop Riau
Pantai Solop di Riau (foto: Citra Indonesia)

Pantai Solop yang berada di Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, merupakan salah satu objek wisata di Provinsi Riau. Dibalik itu, pantai ini menyimpan cerita misteri tentang sosok Raja Bujang.

Seorang warga Igal, Kecamatan Mandah, bernama Rian bercerita, bila ada mendadak suara ombak menghantam bibir Pantai Solop yang tidak disebabkan oleh kapal yang melintas dan tidak ada badai maka bisa saja disebabkan dari Kapal Raja Bujang.

Baca Juga: Cerita Mistis Persalinan Dibantu Makhluk Halus di Rumah Sakit Mardi Waluyo Blitar

"Jika tak ada yang lain (kendaraan laut, red) berarti iya tu, ombak dari Kapal Raja Bujang," kata Rian.

Kemudian, bersamaan dengan ombak, kemunculan ikan di permukaan air diyakini merupakan salah satu tanda lainnya. Bahkan, mungkin saja katanya sersah kulit kerang tertumpuk jadi pantai hasil giringan ombak-ombak misterius tersebut.

Baca Juga: Kisah Mistis Pendaki Misterius di Gunung Prau, Muncul saat Beramai-ramai Berfoto

"Terkadang ada tampak kapal samar-samar, nah itu dia Kapal Raja Bujang sedang berlayar," tambah pria yang selalu melintasi perairan Pulau Cawan itu.

Percaya atau tidak, penduduk setempat tetap meyakini, cerita turun-temurun dari orang terdahulu tentang keberadaan Raja Bujang memang ada.

Mereka juga meyakini bahwa Raja Bujang masih memangku tahta kekuasaan Alam Bunian di Ekowisata Pantai Solop, Pulau Cawan. Termasuklah Hutan Mangrove di dalamnya.

Baca Juga: Beberapa Mitos di Jalan Cadas Pangeran, Salah Satunya Mitos Melempar Rokok

Awang, salah seorang penduduk Pulau Cawan juga mengatakan hal serupa. Bahkan menurutnya, sosok Raja Bujang sendiri terkadang bisa tampak oleh kasat mata, khusus bagi mereka lemah mental.

"Kalau belum pernah ke sini, beri salam aje. Niat baik takkan diganggu die," tuturnya berlogat Melayu.

Sejak zaman dahulu, lanjut Awang, si Raja Bujang ini sebenarnya sudah hadir di kawasan Pulau Cawan, tentu saja ketika kondisi pulau masih penuh dengan hutan belantara.

Namun selama ini, peristiwa dari hal-hal mistis jarang terjadi pada masyarakat setempat serta para pengunjung. Kecuali bagi mereka yang melakukan kesalahan-kesalahan tertentu.

"Yang penting adab dijage. Jangan menantang dia (Raja Bujang), demam nanti," katanya mengakhiri perbincangan.


Share :