Rebecca Alexandria merupakan salah satu ballerina remaja berusia belia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia setelah menjadi juara balet di Amerika Serikat.
Remaja yang berusia 14 tahun ini selain dikenal dengan kemampuan baletnya yang tak usah diragukan lagi, ternyata dia seorang pejuang keras. Sebab, dia datang dari keluarga tidak mampu.
Baca Juga: BMKG Ungkap Fakta Baru Suara Dentuman Keras yang Hebohkan Warga Jakarta
1. Belajar balet sejak balita
Sejak berusia 2,5 tahun, ia sudah belajar balet. Dari balet ini, ia belajar untuk disiplin, dan keseriusan. Rebecca selalu mengagumi gerakan balet yang menurutnya indah. Meski ia merasa tarian tersebut juga sangat sulit, apalagi mempelajari gerakan-gerakan yang cukup rumit. Bahkan Rebecca harus belajar agar tidak pusing saat melakukan gerakan berputar. Setelah mendapat juara pertama di ajang bergengsi, Rebecca mendapat beasiswa untuk sekolah balet di AS, Australia, dan London Inggris.
2. Dibully dan dihina oleh teman sekelasnya
Rebecca datang dari keluarga yang bisa dibilang sulit dari segi ekonomi. Namun, dia memutuskan mengikuti kata hati untuk bergabung dengan sekolah balet tertua dan terbesar di Indonesia, Marlupi Dance Academy (MDA), Rebecca sempat dihina dan dibully oleh teman-teman sekelasnya.
Baca Juga: Tips Membuat Kuku Sehat dan Berkilau dengan Cepat
Rebecca memutuskan untuk tidak peduli. Ia mengabaikan hinaan teman-temannya dan tetap gigih berlatih karena ingin membuktikan kemampuannya.
3. Cidera kaki dan bangkit lagi
Rebecca yang bersal dari keluarga ekonomi bawah dan dibully teman-temannya. Tak sampai di sana, karena ada satu cobaan yang benar-benar menguji mental Rebecca, ketika ia mengalami kecelakaan mobil yang membuat kakinya cidera. Meski demikian Rebecca memutuskan untuk tidak menyerah. Setelah memulihkan kondisinya, ia segera kembali berlatih, kemudian berani untuk berkompetisi lagi.
4. Harumkan Indonesia di Amerika
Setelah berlatih tanpa peduli cercaan dan kecelakaan, Rebecca akhirnya berhasil mencapai titik di mana ia berhasil menjadi pemenang di ajang Internasional. Beberapa bulan lalu, ia diundang untuk melakukan pertunjukan tari balet solo klasik di event Youth American Grandprix (YAGP) 2018 di Pusat Teater Lincoln H. Koch.
Sekedar informasi, event itu merupakan kejuaraan balet bergengsi di kelas dunia.
Sumber: Boombastis, Jawa Pos