Salah satu pabrik penghasil cerutu di Indonesia bernama PT Taru Martani yang memulai beroprasi sejak 1918 lalu, menyimpan cerita mistis. Pasalnya, sejak perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DIY ini beroprasi, banyak mengaku sering terlihat sosok Noni Belanda.
Mahendra Agung yang merupakan salah satu karyawan karyawan PT Taru Martani berada di Baciro Yogyakarta bercerita, para pekerja di Taru Martani kerap melihat sesosok noni Belanda yang berjalan sendirian di lorong bagian belakang pabrik yang letaknya di antara gudang dan gedung pertemuan. Kemunculan perempuan Belanda dengan pakaian serba putih, berambut panjang dan berbadan semampai itu biasanya dilihat oleh pekerja yang baru.
“Biasanya di bagian sini (lorong) belakang antara parkiran motor sekarang sama gudang. Saya sendiri pernah lihat, ya dia jalan begitu saja terus hilang. Pekerja baru biasanya yang ditampaki, mungkin mau kenalan gitu,” ungkapnya.
Bagian lain yang menurut Agung cukup angker yakni gudang bawah tanah yang saat ini tak lagi difungsikan. Lokasinya masih berdekatan dengan lorong yang kerap jadi pusat lalu-lintas noni Belanda.
Baca Juga: Mitos tidak Menggendong Bayi saat Magrib, Dipercaya akan Diganggu Gaib hingga Meninggal
“Di gudang itu sudah tidak dipakai lagi, angker sekali dan pekerja juga takut ke situ. Tidak ada yang berani malam-malam di sini, karena aktivitas mereka (hantu) memang banyak di pohon ini,” ungkapnya sembari menunjuk sebuah pohon di selasar dekat parkir motor.
Dari gudang bawah tanah yang tak lagi dipakai, para pekerja kerap mendengar suara-suara yang tak diketahui berasal dari mana. Tidak ada satupun yang berani masuk apalagi jika malam sudah mulai menjelang.
Suasana di pabrik Taru Martani memang terkesan wingit lantaran usia bangunan yang sudah lebih dari 100 tahun. Namun begitu, saat ini pabrik sudah tertata rapi dengan banyak penerangan yang sedikit membuat suasana lebih nyaman.
Baca Juga: Deretan Mitos di Kampus ITB, Salah Satunya Mitos Putus Cinta
Direktur Utama Taru Martani, Nur Ahmad Afandi juga mengamini banyak kejadian mistis yang dialami para pekerja di pabrik. Namun menurut dia, para pekerja sudah biasa karena memang berkarya di tempat yang sudah berusia 100 tahun lebih ini.
“Biasanya memang noni Belanda itu, kebetulan yang kerja di kafe depan juga beberapa kali melihat. Tapi ya para pekerja sudah biasa, karena ini juga kan bangunan tua, sudah ada sebelum 1918. Sekarang alhamdulillah juga sudah banyak penerangannya,” ungkapnya.
Sumber: Krjogja.com