Kisah Misteri Saung Ranggon di Bekasi, Konon jadi Tempat Bersemedi

Kisah Misteri Saung Ranggon di Bekasi, Konon jadi Tempat Bersemedi

Ekel Suranta Sembiring
2020-09-18 19:41:54
Kisah Misteri Saung Ranggon di Bekasi, Konon jadi Tempat Bersemedi
Saung Ranggon (foto: bekasi.pikiran-rakyat)

Bekasi, Jawa Barat, Penyangga ibukota yang kian menunjukkan taji metropolitannya. Di balik gemerlap kemajuan areal perkotaan, kabupaten ini tak pernah jemu mengingat. Jejak lampau yang berkisah tentang legenda dan nilai-nilai sejarah leluhur.

Bak sebuah oase, situs cagar budaya Saung Ranggon setia menyintas kemajuan jaman. Sebuah rumah tua yang kental dengan nilai sejarah, sekaligus tabis magis yang menarik untuk ditelisik.

Baca Juga: Kisah Mistis di Area 3 Makam Tanpa Nama di Baluwarti Solo, Sering Menggangu Orang yang Melintas

Bagaimana bisa kayu rumah ini ditafsir berusia lebih dari 500 tahun ini tak pernah menunjukkan lelah dan lapuk. Rahasia apa dibalik keberadaan seperangkat pusaka tua dan guci keramat yang tersimpan apik di sebuah ruangan Saung Ranggon.

Ini beberapa misteri Saung Ranggon di Bekasi:

1. Tempat Putra Pangeran Jayakarta Bersembunyi

Situs ini tetap buka, karena memang ada ‘kuncen’ alias penjaganya yang tinggal hanya beberapa langkah dari situs Saung Ranggon. Maka ditemuilah Sri Mulyati, kuncen Saung Ranggon di sebuah warung yang juga hanya beberapa langkah dari situsnya.

Dari Sri Mulyati ini, sedikitnya bisa diketahui jejak sejarahnya. Situs ini ditemukan oleh Raden Abbas pada 1821, di mana Sri Mulyati mengaku sebagai keturunan ketujuh darinya.

Sebelumnya, situs ini dikenal sebagai “rumah” pelarian Pangeran Rangga, putra dari Pangeran Jayakarta, pasca dikalahkan VOC pada 1619, tak ada catatan pasti soal kapan saung ini tepatnya didirikan, hanya disebutkan berasal dari abad ke-17 setelah Pengeran Jayakarta kalah dari VOC.

Baca Juga: Kisah Mistis Sumur Bandung di Cipayung Depok, dari Pohon Misterius hingga Batu Mirip Monyet dan Anjing

Disebutkan pula, Pangeran Rangga mencari tempat yang jauh dari jangkauan VOC agar tak ditemukan. Maka didirikanlah rumah bergaya rumah panggung seluas 7,6 meter x 7,2 meter dengan tinggi bangunan sekitar 2,5 meter.

Di bagian depan situs ini juga terdapat sebuah plang, di mana informasinya situs ini berada di bawah kewenangan Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional Dibudpar Provinsi Jawa Barat.

“Sebenarnya ini sih di bawahnya BCB (Bangunan Cagar Budaya) yang di Banten. Bangunannya kalau orang sini bilangnya kayu ki welang atau kayu ulin. Makanya awet. Dibuatnya enggak dipaku karena akan bengkok pakunya, makanya pakai pasak,” ungkap Sri Mulyati.

Baca Juga: 3 Lagu Indonesia Punya Kisah Mistis, Salah Satunya Lagu Selepas Kau Pergi - La Luna

2. Jadi Tempat Minta Berkah

Namun yang jadi keprihatinan tersendiri, situs ini belakangan justru jadi tempat orang “minta berkah”. Entah dengan semedi, atau apalah namanya yang berkaitan dengan hal-hal klenik.

“Sering ada yang datang untuk nginep di sini. Ada tujuannya masing-masing, seperti ya minta naik pangkat gitu", ungkap Sri.

Sumber: Okezone


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30