Balap lari liar tengah jadi fenomena baru di Indonesia. Fenomena ini diklaim muncul pertama kali di daerah Bekasi dan kemudian meluas ke wilayah Jabodetabek lainnya seperti Bogor, Tangerang dan Jakarta.
1. Tanding antar daerah
Balap lari liar ternyata tidak hanya diikuti joki atau pelari dari satu daerah tapi juga daerah lain. Joki balap lari liar sering kali bertanding melawan joki lari liar dari daerah lainnya.
Baca juga: Joki Balap Lari Liar Sering Tanding Antar Daerah
Menurut fajar, admin akun instagram @infovalaplariliar terkadang komunitas balap lari liar sengaja mencari lawan dari komunitas lainnya. Setelah ada lawan dan kesepakatan waktu dan tempat maka acara balap lari liar pun dilakukan.
"Biasanya berawal dari saling kontakan antartongkrongan. Misalkan dari tongkrongan A sama tongkrongan B saling bertanya lawan. Lalu, diminta informasi adakah pelari yang tertarik balap liar. Kalau ada, ditanya identitasnya. Spek lah kalau bahasa kami. Informasi berupa berat badan berapa, tinggi badan berapa. Kalau udah sama-sama percaya diri untuk bertanding, ya tinggal ngomongin track aja, mau lari di mana,"ucap Fajar Budimanto admin pengelola sosial media nalap lari liar.
2. Spesifikasi joki
Menariknya cara mencari lawan dalam pertandingan balap lari liar ini cukup unik dan tidak biasa. Profil joki lari balap lari liar dibuat sekocak mungkin sebagai identitas yang melekat. Informasi yang dimuat umumnya adalah nama samaran, berat badan, tinggi badan, hingga jenis betis yang dimiliki sang joki. Spesifikasi joki ini kerap disebar di media sosial untuk mencari lawan tanding balap lari liar.
Baca juga: Fakta-fakta dan Biografi Lengkap Alpin Andria, Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber
3. Taruhan balap lari liar
Ternyata balap lari liar ini juga kerap digelar dengan taruhan. Namun menurut pengakuan seorng joki ang pernah ikut pertandingan mengaku taruhan yang dipasang tidak besar, seuai kantong pelajar.
Menurut pria inisial Z (bukan inisial sebenarnya) taruhan paling besar erkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Uang tersebt pun tidak diserahkan semuanya pada pemenang, namun juga dibagikan kepada wasit. "Misalnya di pendaftaran (bayar) Rp 50 (ribu) nanti akan dibagikan kepada pemenangnya dan sedikit dikasih ke wasit buat uang jajan," jelas pria 17 tahun itu.
4. Perempuan juga jadi joki lari
Tidak hanya digandruingi oleh para kaum laki-laki ternyata pertandingan balap lari liar ini juga diikuti oleh kaum perempuan. Bahkan joki perempuan tersebut tapak mempromosikan diri untuk mencari lawan lewat media sosial.
Sumber: Detik