Pemerintah kembali memberikan perkembangam vaksin Corona. Bahkan, pemerintah mengklaim uji klinis fase III vaksin COVID-19 di Indonesia tak menimbulkan keluhan apapun dari para relawan.
Dengan demikian, vaksinasi massal akan tetap dilakukan tahun depan.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19, Airlangga Hartarto yang juga mengatakan proses tersebut saat ini tengah disiapkan pemerintah pusat.
Vaksin yang dimaksud adalah vaksin yang disiapkan ini berbeda dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Universitas Oxford asal Inggris, yang dihentikan sementara, sebab salah satu relawannya jatuh sakit setelah disuntikkan vaksin yang digunakan pemerintah.
Baca juga: Sentuh Angka 3.636, Kasus Positif Coroba Jadi 218.382, 155.010 Lainnya Sembuh
"Vaksin di fase ketiga teruji tidak ada keluhan, tidak seperti di negara lain sampai dihentikan sehingga proses clinical and trial masih berlangsung sehingga pemerintah melihat di tahun depan ini imunisasi massal secara terbatas sedang disiapkan," kata Airlangga secara virtual, Minggu, 13 September 2020.
Pemerintah saat ini terus menambah produksi vaksin tersebut di Indonesia. Akan tetapi, dia mengakui, hingga saat ini jumlah produksi vaksin tersebut saat ini baru bisa mencapai 10 hingga 30 juta.
"Kita ingin proses kesembuhan meningkat, vaksin juga sudah disiapkan pemerintah walaupun jumlahnya belum maksimal, 10-30 juta. Tapi, sampai akhir tahun tersedia," jelas Airlangga.
Sebelumnya, dilansir dari kemenkes.go.id, Minggu 13 September 2020, kasus positif virus corona di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.636. Dengan begitu, total kasus corona sebanyak 218.382.
Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Hingga hari ini, ada 2.552 pasien corona yang sembuh. Sehingga, total jumlah kesembuhan pasien corona di Indonesia menjadi 155.010.
Sementara itu, pasien positif corona yang meninggal bertambah sebanyak 73. Dengan jumlah ini maka total korban meninggal akibat Corona menjadi 8.723.
Sekedar informasi, Penyebaran virus corona di DKI Jakarta sudah menyentuh angka 1.000 kasus perhari. Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan tetap memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di ibu kota besok, Senin 14 September 2020.
PSBB total diberlakukan untuk menekan laju angka covid-19.
Anies mengatakan, pertimbangan dari kebijakan ini adalah kasus covid-19 di DKI Jakarta yang belum menunjukan tanda-tanda penurunan.
Sumber: Suara, Kumparan, Detik