Danau Batur yang berada di Pulau Dewata, terletak di Desa Penelokan Utara, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, menyimpan mitos terkait asal usulnya.
Dikisahkan, Danau Batur ini tidaklah lepas dari sosok raksasa bernama Kebo Iwa, raksasa ini digambarkan sebagai raksasa yang baik suka menolong para penduduk sekitar seperti untuk membangun bangunan rumah-rumah dan pura tempat ibadah para penduduk. Diceritakan, Kebo Iwa tidak meminta apapun sebagai imbalan atas bantuannya, ia hanya meminta disediakan makanan yang banyak.
Baca Juga: Cerita Mistis Goa Siluman di Yogya, Goa Paling Mistis di Indonesia
Awalnya, para penduduk pun bisa menyanggupi permintaan makanan dari Kebo Iwa, namun lama kelamaan para penduduk pun merasa kesulitan terutama saat musim kemarau datang karena lumping padi pelan-pelan menjadi kosong, bahan makanan pokok pun mulai sulit didapat hingga akhirnya sang raksasa pun mengamuk karena tidak mendapatkan keinginannya.
Dilanda rasa takut oleh amukan Kebo Iwa, disebutkan lebih lanjut para penduduk pun berpikir keras cara untuk melawan sang raksasa yang begitu kuat tersebut. Sampai akhirnya masyarakat sepakat untuk mengelabui Kebo Iwa dengan berpura-pura membutuhkan pertolongan Kebo Iwa untuk membangun kembali rumah-rumah serta pura tempat peribadatan yang telah dirusak Kebo Iwa, lalu sebagai bayarannya penduduk yang diwakili oleh kepala kampung berjanji akan menyediakan makanan yang banyak kepada Kebo Iwa.
Baca Juga: Gua Pindul di Yogyakarta Dicap Gua Paling Angker di Indonesia dan Menyimpan Mitos Unik
Singkat cerita, sang raksasa pun tergiur dengan tawaran penduduk desa dan bersedia untuk membangun kembali rumah-rumah dan pura yang telah dirusaknya dalam waktu singkat. Sementara itu, di saat yang sama para penduduk desa disebutkan mengumpulkan kapur dalam jumlah yang banyak.
Kemudian ketika Kebo Iwa sedang sibuk menggali sumur, dengan menggunakan kedua tangannya langsung untuk menggali tanah. Perlahan-lahan, sumur yang digali pun semakin dalam, sesekali sang raksasa disebutkan beristirahat di dalam sumur ketika siang hari.
Kemudian, para penduduk menggunakan kesempatan ini untuk memusnahkan sang raksasa, dengan cara menguburnya hidup-hidup dengan menimbun Kebo Iwa dengan kapur yang begitu banyak yang mana akhirnya disebutkan membuat Kebo Iwa merasa panas akibat tercampurnya kapur dengan air, hingga disebutkan sang raksasan akhirnya mati tenggelam terkubur di dalam sumur yang ia gali sendiri akibat air yang bercampur dengan kapur dan menciptakan panas yang melepuhkan kulit.
Lama kelamaan air sumur terus mengalir deras lalu meluap itu berubah menjadi danau yang kini di sebut Danau Batur dan tumpukan tanah yang digali dari sumur tersebut menjadi sebuah gunung yang dinamai Gunung Batur. Inilah kisah cerita rakyat yang diyakini oleh masyarakat sekitar soal asal-usul terbentuknya danau dan gunung Batur.
Dibalik mitos yang beredar, warna air di danau ini pun senantiasa mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan melerang. Dan hal inilah yang menyebabkan panorama Danau Batur sangat cantik dan banyak dikagumi oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik ataupun wisatawan asing.