Nama Hoho Alkaf mendadak jadi viral jadi perbincangan publik. Hoho Alkaf merupakan seorang kepala desa bertato di Banjarnegara. Namun siapa sangka Hoho Alkaf lahir dari keluarga terpandang dan dermawan sejak sebelum jadi kepala desa.
Berikut correcto.id himpun untuk Anda fakta-fakta tentang sosok Hoho Alkaf, seorang kepada desa bertato di Desa Purwasaba, Banjarnegara:
1. Lahir dari keluarga terpandang
Siapa sangka walaupun tubuh Hoho Alkaf penuh dengan tato, ternyata dirinya lahir dari keluarga terpandang dan religius. Hoho alkaf merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara pasangan suami istri dari almarhum H. Siswoyo Siswoharsono dan almarhumah Hj. Sri Hartati.
Baca juga: Mumtaz Rais Pastikan Tak Ada yang Mau Berpindah ke Parpol Baru Ayahnya
Keluarga Hoho Alkaf sangat terpandang di lingkungan tempat tinggal mereka. Bagaimana tidak, orangtua Hoho merupakan sosok religius dan dikenal sebagai pengusaha konstruksi. Orangtunaya juga pernah menjabat anggota DPRD Banjarnegara.
2. Nakal dan bertato sejak masih sekolah
Hoho mengungkapkan bahwa dirinya di masa muda adalah seorang pemuda yang nakal.Bahkan Hoho sejak masih sekolah telah memasang tato di tubuhnya "Muda saya nakal," katanya Jumat 11 September 2020.
Tidak hanya itu, dirinya menyebutkan bahwa saat remaja dulu dirinya sempat mencicipi dunia kelam seperti tawuran antar remaja hingga mabuk-mabukan minuman keras. Namun dirinya menegaskan walaupun nakal, saat itu dirinya tidak pernah konsumsi narkoba.
"Tapi saya nggak sampai memakai narkoba," tegas Hoho Alkaf.
3. Hijrah karena menikah
Perubahan dalam hidupnya dimulai saat dirinya menikahi perempuan pilihan hatinya. Setelah menjadi seorang suami dan seorang ayah Hoho mulai meninggalkan kebiasaan lamanya tersebut. Dorongan untuk berubah semakin kuat setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.
"Ayah saya meninggal dan dimakamkan di Mekah," katanya.
4. Sosok dermawan sejak sebelum jadi kades
Hoho Alkaf dikenal warga sekitar sebagai sosok yang dermawan sejak sebelum menjabat sebagai kepala desa. Menurut salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya menyebut bahwa Hoho kerap membatu warga dan anak-anak yatim piatu di sekitarnya.
Baca juga: Gerakan Baru Amien Rais, Bentuk Parpol Lawan Kezaliman dan Tegakkan Keadilan
"Sebelum jadi kepala desa, pak Hoho adalah orang yang selalu perhatian kesiapapun dan sering membantu termasuk ke anak-anak yatim piatu," katanya.
5. Berpendidikan tinggi
Walau tampak sangar dengan tubuh penuh tato siapa sangka, hoho ternyata tetap memperhatikan jenjang pendidikannya. Kades muda bertato tersebut pernah mengenyam pendidik di perguruan tinggi Universitas Sultan Agung (Unisula). bahkan dirinya menyebut kini tengah mengambil S2 di Universitas Jenderal Soedirman.
"Saat ini, saya harus fokus ke masyarakat desa Purwasaba supaya semakin maju dan tidak ketinggalan dengan desa lain. Selain itu, saya juga harus fokus ke study saya di S2 di Unsoed," pungkas bapak satu anak tersebut.
Sumber: caping/ suara/ riauonlne