Sungai Yeh Panahan di Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, Tabanan, Provinsi Bali, selain dianggap suci juga menyimpan cerita misteri.
Dulu sepanjang aliran Sungai Yeh Panahan merupakan tempat mandi warga setempat. Namun, seiring waktu berjalan terutama setelah dibangun perumahan dekat kawasan itu, warga tak lagi mandi di sungai ini.
Baca Juga: Cerita Misteri Gua Raksasa di Tabanan dan Larangan Warga Makan Sayur Timbul
Jro Mangku setempat yang dikenal dengan nama Jro Mangku Ulu menuturkan, sungai tersebut diberi nama oleh warga setempat Tibu Pengerarungan atau tempat menghayutkan tulang manusia setelah prosesi pengabenan.
Selain pengerarungan, lokasi itu juga kerap digunakan untuk berbagai acara keagamaan seperti mecolongan atau upacara untuk bayi yang baru berumur 42 hari.
"Di sana namanya Tibu Pengerarungan atau biasa untuk menghanyutkan abu (tulang manusia) seusai proses ngaben di setra," tutur Jro Mangku Ulu.
Pemilik nama lengkap I Gede Nengah Rangkep Dhusak ini melanjutkan, kawasan tersebut memang disucikan oleh warga setempat.
Baca Juga: 5 Mitos Rumah, Salah Satunya Rumah Kotor, Apakah Rumah Kamu Salah Satunya?
Selain digunakan sebagai tempat upacara, juga ada Beji berbentuk bulakan.
Warga yang akan melakukan upacara di Tibu Pengerarungan pasti memohon restu dengan meminta tirta di Beji tersebut.
"Lokasi di Tibu Pengerangunan ini, secara umat Hindu memang kami sucikan. Selain itu, tempat ini kerap digunakan untuk beberapa prosesi upacara keagamaan," ucap Jro Mangku.
Mengenai hal mistis di sungai tersebut, Jro Mangku mengatakan, lokasi kejadian itu ada yang menjaga.
Sebutan beliau adalah Ida Ratu Gede Sedan Pengerarungan, Ratu Mas dan Ratu Niang Sakti. Ketiganya merupakan penjaga lokasi tersebut.
"Secara niskala saya tidak tahu pasti, dan yang jelas saya juga belum pernah melihat secara langsung. Namun, rasa itu selalu ada (merasakan keberadaan beliau) dan saya mengetahui pesengan (nama) beliau," ujar Jro Mangku.
Baca Juga: Beberapa Mitos Mengenai Bayi Kembar, Salah Satunya Si Baik VS Si Jahat
Jro Mangku Ulu mendapat cerita pengalaman warga yang memancing di lokasi tersebut. Mereka mengaku pernah melihat sosok wanita cantik dengan rambut panjang terurai. Ada juga sosok nak lingsir (orang yang sudah tua).
"Cerita dari pemancing seperti itu. Jika saya pribadi di mimpi sering melihat beliau. Bahkan sudah beberapa kali bertemu namun di mimpi saja. Seorang wanita yang sangat cantik dengan rambut terurai bahkan sampai ke tanah," tuturnya sembari menyatakan ada tiga penjaga yang memiliki kewenangan di lokasi tersebut.
Sumber: Tribun Bali