Pandemi corona semakin menggila. Akibatnya, layanan rumah sakit di Indonesia terancam full. Hal ini dikarenakan dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang meningkat.
Parahnya, lagi-lagi DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang tingkat keterisian tempat tidur isolasinya meningkat cukup pesat. pesat.
Lebih lanjut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengakui kapasitas tempat tidur di RS mengalami peningkatan dari semula di bawah 40 persen, sekarang lebih dari 40 persen.
Baca Juga: Nambah 2.880, Kasus Corona jadi 196.989 Positif, 140.652 Sembuh
Sedikit informasi, penambahan kasus positif virus corona di Indonesia selama dua pekan terakhir telah menembus angka 3.000 perhari.
Kemudian, data per Senin 7 September 2020, terdapat tambahan 2.880 kasus corona baru.
Dengan begitu, total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 196.989.
Dikutip dari situs resmi kemenkes.go.id, pasien yang meninggal dunia akibat corona bertambah sebanyak 105 orang. Dengan jumlah ini, maka total pasien meninggal adalah 8.130, dari hari sebelumnya 8.025 jiwa.
Baca Juga: Prediksi Ilmuwan Jerman, Corona Bertahan Hingga 2023
Per hari ini, dilaporkan 2.077 pasien sembuh dari corona, sehingga totalnya jadi 140.652. Dibandingkan dengan jumlah di hari sebelumnya yakni 138.575.
Kabar buruknya, Kabar buruknya, seorang Ilmuwan asal Jerman, Profesor Hendrim Streeck mengatakan virus Corona mungkin akan bertahan dalam waktu yang lama, selama tiga tahun.
Dalam memperkirakan jika vaksin sudah ditemukan pun, virus ini masih bisa ditemukan sampai 2023.
Untuk mengetahui hal ini, profesor yang merupakan ahli virologi yang menangani pandemi di Heinsberg, Jerman, ini menggunakan Kota Gangelt sebagai subjek penelitian. Ia menggunakan kota ini untuk mempelajari bagaimana virus menyebar dan cara mengatasinya.
"Virus ini tidak menghilang, sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Itu akan bertahan sampai 3 tahun dan kita harus menemukan cara untuk menghadapinya," kata Profesor Streeck yang dikutip dari Metro UK, Senin 7 September 2020.
Sumber: Suara, Solopos, Detik, Kumparan