5 Mitos Harus Dipatuhi Bila Ingin Selamat saat Mendaki Gunung Agung di Bali

5 Mitos Harus Dipatuhi Bila Ingin Selamat saat Mendaki Gunung Agung di Bali

Ekel Suranta Sembiring
2020-09-01 19:00:00
5 Mitos Harus Dipatuhi Bila Ingin Selamat saat Mendaki Gunung Agung di Bali
Gunung Agung (foto: Merdeka)

Gunung tertinggi di Provinsi Bali bernama Gunung Agung kini merupakan salah satu tempat objek wisata yang mempunyai mitos yang berkaitan dengan hal mistis.

Mitos-mitos yang dipercaya warga setempat kini harus dipatuhi bila berkunjung ke Gunung Agung di Bali. Lantas apa saja mitos yang harus dipatuhi? Langsung saja simak berikut ini:

Baca Juga:

Kisah Mistis Villa Bata Merah di Tangerang, ada Gerbang Gaib Menuju Kerajaan Gaib

Deretan Cerita Misteri Gunung Agung di Bali, dari Anjing Penunjuk Jalan hingga Keberadaan Kera Putih

Tukad Bangke di Bali Dicap Tempat Makhluk Astral, Begini Cerita Mistis dari Warga

1. Dilarang Membawa Daging Sapi

Bagi masyarakat Hindu Bali, sapi merupakan hewan yang mulia. Untuk itu, masyarakat Hindu Bali menghindari untuk mengonsumsi daging sapi, apalagi sampai menyembelihnya. Karena, sapi juga dipercaya sebagai lambang kesejahteraan semua makhluk hidup, dalam ajaran Krisna.

Dari situlah, jika ingin berwisata atau pergi ke Gunung Agung, tidak diperbolehkan membawa perbekalan yang mengandung sapi. Karena, jika ini dilanggar, sang penunggu gunung yang mayoritas warganya adalah beragama Hindu, akan murka.

2. Pendaki Harus Ditemani Orang Suci

Untuk menjelajahi Gunung Agung, biasanya harus ditemani orang suci. Hal ini dilakukan karena gunung tersebut masih dianggap suci. Orang suci yang dimaksud adalah pendeta, atau orang tertentu yang disucikan. Perempuan yang sedang datang bulan atau haid, juga dilarang untuk masuk dan mendaki gunung tersebut.

Menurut kepercayaan orang Bali, gunung adalah simbol purusa atau laki-laki sedangkan laut adalah ibu. Sehingga, untuk bisa masuk dan mendaki gunung tersebut hanya diprioritaskan untuk laki-laki, dan jika perempuan harus benar-benar dalam keadaan suci.

3. Mata Air Suci

Di jalur pendakian Gunung Agung ini terdapat mata air suci, yaitu terletak Pure Besakih. Mata airnya yang sangat jernih ini dianggap suci oleh warga setempat. Orang baru seperti para pendaki tidak boleh serta merta mengambil atau meminum sumber mata air ini. Jika ingin meminumnya pendaki harus bersembahyang dulu sesuai ajaran Hindu. Jika tidak maka kemungkinan tidak akan pulang dengan selamat atau air yang diminum akan menjadi sumber penyakit.

4. Makanan Harus Berjumlah Jumlah Genap

Angka ganjil bagi warga Bali di sekitar Gunung Agung memiliki mitos tersendiri. Untuk itu, jika melakukan pendakian atau menjelajah Gunung Agung, hendaknya membawa makanan dengan jumlah yang genap. Hal ini dipercaya bisa mengundang makhluk halus, atau makanannya akan hilang satu.

Baca Juga:

2 Penyebab Terjadinya Hantu Pocong, Hantu yang Indonesia Banget

Air Terjun Tegenungan di Bali Dicap Angker, Konon Dihuni Pedenda Gaib

Cerita Misteri Patung Bayi Raksasa di Bali, dari Suara Tangisan hingga Bagian Kepalanya Dapat Menoleh

5. Dilarang Mengenakan Baju Warna Merah dan Hijau

Warna merah dan hijau juga memiliki mitos yang berkaitan dengan hal-hal mistis. Untuk itu, jika akan melakukan pendakian atau menjelajah Gunung Agung hendaknya menghindari dua warna tersebut. Jika dilanggar, dipercaya bisa mendapatkan celaka.

Konon, hal inijuga ada kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Bali yang menganggap gunung dan laut sebagai suami dan istri. Untuk warna merah konon menjadi warna kesukaan penunggu gaib gunung tersebut.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30