Curug Cigamea merupakan wisata alam yang terletak di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Selain tempat wisata, curug ini menyimpan banyak cerita misteri. Pasalnya curug ini sering dijadikan tempat melakukan pesugihan.
Hal in diungkap langsung oleh Herman, seorang warga setempat yang mengais nafkah di lokasi wisata Curug Cigamea.
Baca Juga:
Cerita Misteri Ringroad Madiun, Dikaitkan Penyebab Sering Terjadi Kecelakaan
Terkenal Angker! Begini Deretan Cerita Mistis dari Warga di Kandang Menjangan Jogja
"Banyak yang datang ke sini dengan niat lain, selain ingin berwisata, ada yang datang dengan niat mencari harta, dan mereka datang dari jauh-jauh, Kalimantan, Bali, Sulawesi," ujar Herman.
"Selain yang cari harta untuk pesugihan, ada juga yang mengejar jabatan, mencari kedudukan dan tahta dalam kedudukan sosial atau pekerjaannya, ya semua kembali kepada niat dari yang hajat, apa tujuan mereka datang ke sini," tambah Herman.
Keunikan lain yang ada di Curug Cigamea ialah, karena tempat wisata satu ini dihuni oleh puluhan jenis spesies kera yang berasal dari hutan di Gunung Salak. Menurut warga sekitar, keberadaan monyet-monyet disekitar tempat wisata tersebut sudah banyak sejak dulu dan bertahan hingga saat ini.
Baca Juga:
5 Mitos di Kampus UGM, Salah Satunya Mitos Dilarang Foto di Depan Gerbang Utama
8 Area yang dianggap Angker di Kampus UGM, Salah Satunya di Area Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Menurut Herman, kerajaan kera yang ada di Curug Cigamea ini juga yang kerap dijadikan tujuan para peziarah seperti untuk pesugihan. Diterima atau tidaknya persembahan seseorang yang melakukan ritual, biasanya dilihat dari respon para kera yang dianggap sebagai perantara ritual.
"Biasanya monyet-monyet ini yang dijadikan perantara untuk menerima sesajen yang disediakan para peziarah. Cuma tidak sembarang monyet, biasanya monyet yang diutus itu monyet berpostur besar-besar, hampir seukuran setengahnya manusia, atau sebesar anak kecil usia tujuh tahun, atau kalau beruntung sesajennya akan diterima oleh monyet putih, cuma jarang sekali monyet putih turun ke sini. Seumur hidup saya sendiri, baru 5-6 kali melihat keberadaan monyet putih itu," ujar Herman.
Sumber: merahputih.com