Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menanggapi penelitian obat Covid-19 yang dilakukan Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara, Polri dan TNI AD. Perwakilan WHO untuk Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan mengatakan, pihaknya belum meninjau hasil penelitian tersebut.
"Kami belum melihat atau meninjau data untuk penelitian dan uji klinis itu. Oleh karena itu, kami tidak dapat memberikan komentar khusus tentang masalah ini," ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip merdeka.com, Senin 24 Agustus 2020.
Sayangnya, Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, enggan mengungkap apakah data uji klinis obat Covid-19 sudah dilaporkan ke WHO. Dia hanya menegaskan, data uji klinis obat Covid-19 sedang dievaluasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM).
Baca Juga: Terrkait Corona, China Kembangkan Vaksin Corona dari Sel Serangga
Sebelumnya, uru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan setiap hasil riset obat Covid-19 harus dilaporkan ke WHO. Terlebih, jika obat tersebut dianggap temuan pertama di dunia.
Saat ini, semua negara di dunia tengah mencari obat paling efektif untuk melawan corona.
Baca Juga: Saat Bill Gates Diserang Teori Konspirasi di Tengah Corona, Ini Kata Jack Ma
Menurut BPOM, uji klinis obat Covid-19 Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara, Polri dan TNI AD belum memenuhi prosedur uji klinis. Salah satunya, uji klinis tidak dilakukan secara acak. Sehingga uji klinis obat tersebut belum bisa merepresentasikan populasi di Indonesia.
Sumber: Merdeka, Liputan 6