Pandemi virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu membuat banyak sektor kehidupan manusia menjadi berantakan. Salah satunya adalah sektor ekonomi.
Tercatat, sudah 14 negara yang resemi telah masuk jurang resesi ekonomi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar negara mulai dari Amerika Serikat sampai negara-negara di Eropa yang terjun ke jurang resesi:
1. Amerika Serikat
Perekonomian negeri Paman Sam tercatat mengalami kontraksi hingga minus 32,9% pada periode April-Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.
Hal ini berdasarkan laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah.
2. Prancis
Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY). Sebelumnya ekonomi Prancis sudah menyusut menjadi minus 5,7% di kuartal I.
3. Italia
Negara yang melakukan lockdown secara total ini ekonominya melambat dua kuartal secara berturut-turut. Di kuartal II ekonomi negeri Pizza minus 17,3% (YoY), sementara di kuartal I ekonominya -5,5%.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Turun Drastis Akibat Corona, Thailand Resmi Masuk Jurang Resesi
4. Spanyol
Senasib dengan Italia, ekonomi Spanyol juga terjun ke jurang resesi. Secara kuartal, ekonomi negeri matador ini minus 18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi mereka sudah minus 5,2% di kuartal I.
5. Inggris
Kantor Statistik Nasional Inggris menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau minus 21,7% di kuartal II. Hal ini jadi catatan pertumbuhan terburuk sejak 2009 di Inggris.
6. Polandia
Polandia mengalami resesi teknikal. Kejadian ini menjadi yang pertama sejak akhir era komunis. Lebih dari tiga dekade lalu.
Menurut data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia, aturan lockdown menjadi penyebab Polandia mengalami resesi teknikal. Perekonomian Polandia menyusut 8,9% di kuartal II-2020 dalam basis kuartalan. Sebelumnya di kuartal I-2020, ekonomi minus 0,4%.
7. Jerman
Jerman mengalami kontraksi atau minus 2% secara tahunan pada kuartal I tahun ini. Kontraksi berlanjut di kuartal II, di mana ekonomi minus 10,1%.
Di basis tahunan (YoY) ekonomi minus 11,7 di kuartal II. Sementara di kuartal I, ekonomi minus 2,3%.
Ini merupakan kontraksi paling dalam yang dialami Jerman sejak pencatatan ekonomi secara kuartalan yang dimulai pada 1970.
8. Korea Selatan
Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi kembali negatif di kuartal II-2020, di mana tercatat ekonomi minus 3,3%. Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi sudah minus 1,3%.
Ekspor barang dan jasa yang jadi tumpuan negeri Ginseng anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.
9. Hong Kong
Ekonomi Hong Kong di kuartal II minus 9%. Di basis kuartalan, ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020.
10. Malaysia
Malaysia juga mengalami resesi teknikal. Dikutip dari Trading Economics, ekonomi negeri Jiran tercatat minus 6,5% pada kuartal II-2020. Di kuartal I, ekonomi Malaysia sudah minus 2%.
11. Singapura
Secara basis kuartalan, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar minus 42,9% pada kuartal II-2020. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal II.
12. Filipina
Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun terakhir. Secara tahunan, PDB Filipina -16,6% di kuartal II-2020. Sebelumnya di kuartal I-2020, secara tahunan ekonomi juga sudah minus 0,7%.
Baca Juga: Fakta Dibalik Jepang Masuk Jurang Resesi, Terburuk Sejak 1995
13. Thailand
Ekonomi Thailand menunjukkan penurunan yang luar biasa sepanjang kuartal II-2020. Pandemi Corona menghantam keras sektor pariwisata, ekspor, dan aktivitas ekonomi dalam negeri.
Pada kuartal II-2020, ekonomi Thailand tercatat minus 12,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (yoy).
14. Jepang
Perekonomian Jepang juga tak lepas dari resesi. Ekonomi negara ini sudah menyusut 27,8% di kuartal I-2020 secara tahunan.
Pada kuartal II-2020, ekonomi Jepang terkontraksi hingga minus 7,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jauh lebih dalam ketimbang kontraksi pada kuartal sebelumnya yaitu -0,62%.
Ekonomi Negeri Sakura sudah berada di teritori negatif sejak kuartal IV-2019. Jadi Jepang bukan hanya resesi, tetapi tenggelam dalam resesi.
Sumber: CNN, Kompas, CNBC