Dibalik keindahan hamparan alam Pangandaran, daerah ini masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Salah satu misterinya berasal dari sebuah desa di selatan Pangandaran. Di desa ini terdapat sebuah pantangan yang masih terus dilaksanakan oleh masyarakatnya.
Desa ini bernama Desa Kondangjajar. Masyarakat percaya bahwa membelah desa mereka ada sebuah jalur perlintasan bagi makhluk tak kasat mata yang dijuluki sebagai "Jalur Siluman".
Baca Juga:
Misteri Situ Rawa Kalong, Sosok Perempuan yang Berenang Berubah Menjadi Buaya
5 Mitos Gunung Slamet Jawa Tengah, Salah Satunya Makhluk Kerdil
Kisah Misteri Gunung Kawi Menjadi Tempat Persugihan, Benarkah?
Di Desa Kondangjajar yang terletak di Kecamatan Ciculang, Pangandaran, terdapat sebuah kepercayaan setempat yang masih dipercaya warganya. Adalah sebuah garis-garis yang membelah desa mereka tampak seperti sebuah jalan setapak. Warga Desa Jondangjajar selalu memberikan jarak jika hendak membangun rumah, seolah tidak ingin mengganggu siapa pun yang berlalu lalang melewati jalur perlintasan tersebut.
Tidak ada yang tahu pasti kapan jalur-jalur perlintasan ini terbentuk, namun warga percaya jika ada yang berani membangun rumah melintasi jalur-jalur tadi maka sang pemilik rumah akan mendapat gangguan-gangguan dari makhluk tak kasat mata.
"Jalur ini namanya jalur siluman, dulu ini tidak ditembok, sekarang ditembok. Kenapa dikatakan jalur siluman sebab ini pusat persinggahan para siluman dari utara, dari selatan yang kesananya masuk ke Bandara Nusawiru. Sebab Bandara Nusawiru itu adalah suatu pusat kerajaan jin siluman. Mungkin kalau orang tua mengatakan adalah pusat kerajaan jin siluman senusa Jawa adanya disini", ungkap Abah Kundil salah seorang warga.
Konon tak ada warga yang berani melintasi jalur-jalur perlintasan misterius ini dimalam hari. Berbagai cerita mengemuka mengenai berbagai gangguan dari makhluk tak terlihat di lokasi jalur tersebut. Dan salah satu sosok yang paling sering menunjukkan eksistensinya adalah sosok seorang nenek tua. Mereka memberinya nama "Nenek Loyeh".
Dari kisah yang dituturkan bahwa Nenek Loyeh sudah menjadi legenda tersendiri di kalangan masyarakat Desa Kondangjajar. Bagi sebagian orang sosok Nenek Loyeh merupakan sosok nenek baik hati, tetapi sebagian mengatakan Nenek Loyeh adalah sosok yang menyeramkan.
Konon jika ada yang berani mendirikan rumah berdempetan dan menutupi jalur siluman, maka keluarga pemilik rumah tersebut akan mendapatkan teror dari Nenek Loyeh. Disebutkan jika penghuni rumah kelak mendapat berbagai kesusahan seperti mengalami sakit bahkan bisa berujung pada kematian.
Seperti apakah sosok Nenek Loyeh sebenarnya? Nenek Loyeh sendiri digambarkan sebagai sosok nenek tua bungkuk dengan wajah menyeramkan. Nenek Loyeh dikabarkan sering memunculkan diri di jalan-jalan desa pada saat senja yang diiringi dengan hujan rintik-rintik.
Meskipun digambarkan sebagai sosok menyeramkan, ternyata menurut cerita setempat Nenek Loyeh adalah sosok yang senang dengan anak-anak kecil. Masyarakat disana percaya jika seorang bayi tiba-tiba tertawa ketika malam hari, maka ia sedang diajak bermain dengan sosok Nenek Loyeh. Begitu juga ketika ada bayi yang menangis tanpa henti pada malam hari, maka dipercaya Nenek Loyehlah yang membuatnya menangis.
Jika hal ini terjadi maka orang tua disana biasanya akan berkata "Nenek Loyeh silahkan saja jika ingin bermain, tapi tolong jangan sampai anak saya menangis". Anehnya setelah itu anak mereka pun akan berhenti menangis.
Didesa tersebut juga terdapat sebuah sumur tua. Sumur ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya sosok Nenek Loyeh yang hingga kini jarang ada masyarakat berani menyambangi sumur tua tersebut.
"Ini kata orang tua, mungkin ini nggk terawat, orang pada takut semua. Ini tempat kediaman Nini Loyeh. Dulunya Nini Loyeh sering menampakkan orang apalagi kalau keadaan malam diawali dengan hujan gerimis. Orang biasanya pada takut, pada lari", ungkap Abah Kundil.
Bagaimana sosok Nenek Loyeh begitu dikenal di Desa Kondangjajar? Hingga salah satu areal di desa ini diberi nama "Blok Loyeh". siapakah dia sebenarnya?
"Dulunya dia seorang kembang desa yang sangat cantik jelita, cuman dia meninggal dengan tragis. Nini Loyeh awalnya namanya adalah Siti Rohayah. Awalnya Siti Rohayah ini adalah kembang desa. Dia mati secara tragis , meninggal tidak ada yang urus, badannya pun tidak ada yang urus, sampai rohnya gentangan dan menampakkan sampai sekarang", ungkap Abah Kundil.
Masyarakat Kondangjajar sendiri mulai menyematkan nama kepada nenek tua berwajah menyeramkan tersebut dengan sebutan "Nenek Loyeh". Setelah pada tahun 1950-an terjadi sebuah peristiwa yang melibatkan seorang pekerja bangunan di desa tersebut.
Baca Juga:
Asal Usul Genderuwo, Makhluk yang Dipercaya Memiliki Perawakan Besar dan Bermata Merah
Misteri Nama Bukit Gombel Semarang, Benarkah ada Kaitannya dengan Mahkluk Mitos Wewe Gombel?
Takut dengan Hantu? Begini 5 Cara Membunuh Rasa Takut Terhadap Hantu
"Sekitar tahun 50-an, ada yang menurunkan pasir seorang laki-laki tengah malam, hujan gerimis terus dia itu waktu menurunkan pasir hampir selesai. Ada yang menampakkan sosok wanita cantik jelita, dia malah ngobrol "tolong jangan kerja malam gini". dan si supir mengangguk, dia sampai balik ngomong "siapa nama anda?" "nama saya rohayeh". Mungkin kedengaran oleh si supir namanya Loyeh, makanya sampai sekarang blok ini namanya Loyeh. Dia dari nampak yang cantik setelah menyebut nama Loyeh itu terus berubah wujud menjadi nenek-nenek sambil ketawa sambil menghilang seketika juga. Nah makanya sampe sekarang ini adalah blok persinggahan Siluman Nenek Loyeh", ungkap Abah Kundil.
Demikian kisah siluman dan misteri Nenek Loyeh di Desa Kondangjajar, Pangandaran yang terus berkembang. Adapun mitos di masyarakat hendaknya selalu kita ambil nilai-nilai baik dibalik mitos tersebut.
Sumber: On The Spot