Presiden Jokowi, Selasa 11 Agustus 2020 pagi tadi, meninjau uji klinis tahap 3 vaksin corona Sinovac di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memastikan uji vaksin corona yang dikembangkan China ini akan rampung dalam enam bulan.
"Kita harapkan nanti di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi. Dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air," ujar Jokowi usai meninjau uji klinis.
Baca Juga: Update Corona di RI: 128.776 Positif, 83.710 Sembuh dan 5.824 Lainnya Meninggal
Meski dikembangkan China, kata Jokowi, Vaksin Sinovac diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, Bio Farma. Jokowi menyebut, Bio Farma akan menargetkan produksi 250 juta vaksin dan semua sudah siap di akhir tahun 2020.
"Produksi untuk vaksin juga dilakukan sendiri. Oleh Bio Farma yang kita tahu di bulan Agustus ini bisa memproduksi kurang lebih 100 juta vaksin. Tapi nantinya di akhir tahun, di Desember 2020, sudah meningkat menjadi 250 juta vaksin," tuturnya.
"Artinya, vaksin inilah nanti yang akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air," tegas Jokowi.
Jokowi memastikan Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin buatan sendiri oleh Lembaga Eijkman, BPPT hingga Kemristek. Vaksin ini diperkirakan rampung pada pertengahan taun 2021.
Dalam kesempatan itu juga, Jokowi mengaku Indonesia akan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara.
Baca Juga: Terungkap, Ini 13 Lembaga Negara yang Dibubarkan Jokowi Akhir Agustus
"Seperti Sinovac di Tiongkok, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G42, bekerja sama dengan Korsel, saya kira kita buka diri dalam rangka secepatnya kita bisa lakukan vaksinasi ke seluruh rakyat di Indonesia," tutur Jokowi.
Pandemi Covid-19 telah menginfeksi sekitar 19,7 juta penduduk di 215 negara dan menyebabkan 728 ribu jiwa meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, sampai hari ini tercatat 127.083 orang positif Covid-19, dengan 82.236 orang sembuh dan 5.765 orang meninggal dunia.
Sumber: Detik, Kumparan, Kompas