Pagi ini, Senin, 10 Agustus 2020, pukul 10.16 WIB Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi. Tinggi kolom abu kurang lebih 5.000 meter di atas puncak gunung.
Diketahui, letusan terbesar terjadi di tahun 1600 namun sejak tahun 2010 sampai saat ini Gunung Sinabung telah meletus lebih dari 40 kali yang menjadikan Gunung Sinabung sebagai gunung berapi erupsi terlama di Indonesia.
Baca Juga:
Ini Cerita Mistis Tentang Gunung Sibayak yang Dikaitkan dengan Hilangnya Sejumlah Wisatawan
Tak Diduga, Ternyata Hingga Kini Ada 4 Bangkai Pesawat yang Belum Dievakusi dari Gunung Sibayak
Kejadian erupsi yang tak biasa ini membuat masyarakat Karo yang tinggal sekitar kaki Gunung Sinabung mengaitkannya dengan hal-hal di luar nalar manusia.
Bagi gunung berapi yang sudah lama tertidur seperti Sinabung sangat sulit dijelaskan oleh beberapa peneliti, namun beberapa tokoh peneliti dari luar negeri mengatakan penyebab Gunung Sinabung erupsi pada tahun 2010 karena terpicu gempa besar yang terjadi di Pulau Sumatera tahun 2004, 2005, dan 2007.
Terlepas dari ilmu geologi, meletusnya Gunung Sinabung bisa saja terjadi akibat lupanya masyarakat Karo terhadap tradisi yang berkaitan dengan roh atau penunggu Gunung Sinabung. Pasalnya bagi sebagian masyarakat Karo percaya tradisi yang dilupakan ini adalah sumber kemarahan penunggun Gunung Sinabung, sehingga ia terus memperlihatkan erupsinya.
Gunung Sinabung yang sudah beberapa kali memuntahkan isinya terlihat ada yang aneh, beberapa warga sekitar berhasil mengabadikan letusan abu vulkanik yang bila dilihat secara bersama sangat lah aneh seperti bentuk ring di tengah yang membumbuh tinggi.
Bahkan anehnya lagi kepulan asap vulkanik ada menyerupai kepala singa dan sosok manusia sedang berdoa. Namun benarkah bentuk-bentuk aneh asap ini ada kaitannya dengan sosok yang menunggu dan mendiami Gunung Sinabung.
Abu Vulkanik Gunung Sinabung Mirip dengan Manusia Sedang Berdoa (foto:mdominikus.blogspot.com)
"Pada tahun 2010 meletus kami buat ritual disana, tahu-tahunya dulu tiga tahun kurang lebih lah gunungnya aman diam, sekarang ini masyarakat pun gak peduli lagi beginilah jadinya aku rasa ini," kata Sawal Sembiring.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat bentuk asap mirip manusia berdoa itu juga dapat diartikan sebagai peringatan agar mereka ingat dengan Tuhan.
Jika diperhatikan pola erupsinya, letusan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Sinabung sangat tak biasa jika gunung pada umumnya mengeluarkan asap abu vulkanik dari tengah gunung. Sinabung justru mengeluarkan dari kaki atau lereng gunung. Ternyata ada kaitannya dengan kisah pertempuran Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Konon, Sinabung iri dengan banyaknya warga datang ke Sibayak.
Sinabung mengeluarkan emosinya dengan menebas kepala Sibayak yang menyebabkannya meletus, tak tinggal diam Sibayak pun melakukan pembalasan namun karena ia sudah tidak tinggi lagi Sibayak hanya mampu melawan Sinabung di kakinya saja. Karena kurang puas Sibayak pun mengutuk Sinabung yang tak akan menjadi gunung tertinggi di Sumatera Utara. Mungkinkan dengan meletusnya Sinabung berkali-kali ini ada kaitannya dengan kutukan Sibayak?
Masyarakat Karo yang berada di sekitar kaki Gunung Sinabung mempercayai dengan sosok yang menunggu dan bersemayam di Sinabung. Mereka percaya peristiwa erupsi Gunung Sinabung disebabkan oleh marahnya kedua pengunggu Sinabung bernama Bru Karo dan Nini Lau Pirik. Tanpa pikir panjang masyarakat Karo segera mengumpulkan seluruh paranormal untuk melakukan ritual di daerah Lau Kawar.
"Jelas-jelas ada (penunggunya). Meletusnya pertama haritu pada tahun 2010 trus diadakan ritual, kumpulkan para-para normal di sekitar Kecamatan Namanteran dibikin ritual di Danau Lau Kawar itu kan, jadi dibikin ritual itu kejadian meletusnya itu berhenti ada selangnya sekitar dua atau tiga tahun. Nah, 2013 baru kejadian lagi," ucap Kurniata Sitepu.
Ritual ini dilakukan warga untuk memberikan persembahan kepada penunggu Sinabung yaitu Bru Karo yang menyebabkan Sinabung erupsi. Dalam proses pelaksanaannya paranormal tersebut juga mengalami hal yang mengerikan.
"Ritual biasanya penyembahan gunung itu. Memayang ya para-para normal itu ada yang kemasukan bahwa batu ini dipindahkan ke tempat semula. Jadi di ikuti petunjuk dari penunggu gunung itu ternyata berhenti gunung itu meletus," kata Kurniata Sitepu.
Baca Juga:
Apakah Hantu Dapat Menyakiti Fisik Manusia Secara Langsung? Begini Penjelasan Risa Saraswati
Setelah tiga tahun erupsi akhirnya Sinabung bererupsi pada 2013, karena masyarakat sekitar Gunung Sinabung sangat percaya letusan Sinabung ada campur tangan sang penunggu mereka pun melakukan ritual kembali. Berbeda dengan ritual tahun 2010, ritual ini dilakukan disebuah mata air di dekat gunung.
Ritual ini diikuti ratusan warga guna berdoa dan memohon keselamatan Gunung Sinabung. Selain sebagai sumber kehidupan, mereka percaya bahwa di sumber mata air inilah bersemayam Nini Lau Pirik yang menjaga keseimbangan alam. Dalam ritual ini tak hanya memberikan sesajen, mereka juga menari dan mainkan alat musik.
Sumber: Berbagai Sumber