Stasiun TV pemerintah Iran pada Senin 3 Agustus 2020, mengatakan, setiap tujuh menit satu orang meninggal karena COVID-19, saat Kementerian Kesehatan melaporkan 215 kematian baru dan media pemerintah memperingatkan kurangnya kesadaran menjaga jarak sosial.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari, yang dikutip stasiun TV tersebut, mengatakan 215 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir sehingga menambah total menjadi 17.405 kematian. Jumlah kasus COVID-19 juga bertambah 2.598 menjadi 312.035 kasus.
Sejumlah pakar meragukan keakuratan jumlah resmi korban COVID-19 di Iran. Pada April sebuah laporan dari pusat penelitian parlemen Iran menunjukkan bahwa jumlah korban COVID-19 kemungkinan hampir dua kali lipat dari yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Kalahkan Qatar, Epidemiolog Prediksi Kasus Positif Tembus 2.000 Per Hari
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa angka resmi COVID-19 di Iran hanya berdasarkan pada jumlah kematian di rumah sakit dan mereka yang telah terbukti positif virus corona.
Dilansir dari BBC, Selasa 4 Agustus 2020, pada Senin 3 Agustus 2020 memberitakan bahwa berdasarkan data dari sumber rahasia, jumlah kematian di Iran bisa jadi tiga kali lipat lebih tinggi dari laporan resmi.
Otoritas kesehatan Iran membantah laporan tersebut dan mengklaim tidak ada hal yang mereka tutupi.
Baca Juga: Mafindo: 12 Hoaks Corona di Video Youtube Anji dan Hadi
Dengan lonjakan kematian COVID-19 sejak pelonggaran pembatasan pada pertengahan April, otoritas Iran menyebutkan langkah untuk membendung penyebaran COVID-19 akan kembali diberlakukan jika aturan kesehatan tidak diindahkan oleh masyarakat. Sejak bulan lalu penggunaan masker di ruang umum terbuka maupun tertutup sudah diwajibkan.
Sumber: Antara
