Tengah ramai dengan video wawancara Erdian Aji Prohartanto alias Anji yang terkenal sebagai penyanyi dengan Hadi Pranoto dalam jejaring akun YouTube dilaporkan menghilang pada Minggu malam, 2 Juli 2020.
Tak hanya itu saja bahkan dari hasil pencarian tak ditemukan lagi jejak wawancara ury. Diduga bahwa video yang diunggah itu diduga telah di-remove atau juga di-take down oleh YouTube.
Diketahui bahwa dalam akun Instagram @duniamanji yang diunggah pada 31 Juli 2020, terlihat wawancara Anji dengan Hadi mengenai obat COVID-19.
Baca Juga: Youtube Hapus Video Anji Wawancara Hadi Pranoto Soal Obat Covid-19
Tak hanya itu saja bahkan Pranoto disebut merupakan profesor pakar mikrobiologi menyebutkan bahwa dirinya menemukan obat herbal antibodi yang dapat menyembuhkan pasien COVID-19.
Namun rekam jejak Pranoto kemudian dicari tahu netizen dan meragukan kepakarannya.
"Ya obat anti COVID-19, bisa menyembuhkan dan bisa mencegah," ujar Pranoto kepada Anji.
Bahkan ia juga mengatakan bahwa harga swab test untuk COVID-19 itu sebenarnya murah dan tidak mahal seperti sekarang ini. Bahkan dalam tes tidak perlu dicolok hidungnya atau tenggorokannya hingga menimbulkan kesakitan.
"Ada swab lebih baik dengan digital teknologi mungkin Rp10.000 bisa ketahuan," ujarnya.
Tak hanya itu saja bahkan artis Soleh Solihun melalui akun Instagramnya turut mengomentari video Anji tersebut.
"Membantu sekali tuh kalau tes gak pake dicolok idung dan tenggorokan gua udah pernah soalnya dan beneran sakit. Hahaha," ujar Soleh Solihun.
Namun dokter yang cukup dikenal dan punya puluhan ribu followers-nya di Twitter dr Jaka Pradipta yang merupakan dokter paru menyayangkan konten video Anji yang dia anggap menyesatkan. Melalui akun Twitter, Jaka Pradipta mengganggap informasi tersebut menggelikan.
Hadi menyebut, sudah ribuan orang bisa disembuhkan dari covid-19 setelah meminum ramuan herbal yang dia ciptakan itu.
Bahkan, ia sudah mengirim herbal ke berbagai kota, termasuk ke Wisma Atlet Kemayoran.
Hasilnya, pasien yang terinveksi Corona bisa disembuhkan.
Adapun jika vaksin yang diciptakan tidak tepat, justru bisa berisiko tinggi bagi kehidupan orang yang menggunakannya.
Baca Juga: Setelah Kontroversi Rambut Pirangnya Jadi Sorotan Pasha Gunduli Kepalanya
"Tidak mungkin kita bikin vaksin. Itu mstahil. Makanya seluruh dunia saat ini tidak bisa menemukan vaksin secara keseluruhan. Sebab dosis covid-19 yang saat ini suah tinggi. Jika disuntikkan vaksin dengan zat adiktif sekarang, maka justru akan merusak organ tubuh manusia itu sendiri. Dan akan menjadi penyakit baru di tubuh orang tersebut." ucapnya.
Hadi memastikan, cara kerja herbal temuannya dengan vaksin sangat berbeda.
Adapun, fungsi herbal nantinya bisa menjadi semacam piranti keaamanan di dalam tubuh jika diminum.
"Karena pola kerja herbal yang kita buat itu beda. Setelah kita minum dengan aturan yang kita anjurkan, kemudian terbentuk antibody dalam tubuh, kemudian akan menjadi piranti keamanan tubuh kita sendiri, pabila ada virus Corona masuk ke dalam tubuh, maka akan dimakan bakteri di dalam tubuh."
"Riset kami sudah sejak 2000. Kita sudah lama sekali mempelajari irus ini dan kita kembangkan terus menerus. Dan setelah virus ini meledak di Wuhan awal 2019, kita bisa mengidentifikasi jenis dan genetik covid-19 itu dan kita cocokkan dengan herbal yang kita punya. Kemudian kita urai bahan untuk melawan covid-19 ternyata itu sangat efektif. Dan semua bahan bakunya ada di Indonesia."
Sumber: TribunNews