Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan berlangsung lama. Lembaga ini pun mendesak penerbitan panduan untuk mengurangi tekanan terhadap negara-negara dalam konteks sosial ekonomi akibat pandemi.
Hal itu disimpulkan usai pertemuan Komite Darurat untuk mengevaluasi krisis kesehatan, Jumat 31 Juli 2020.
Dilansir dari CNN, MInggu 2 Agsutus 2020, Pertemuan ini jadi keempat kalinya terkait Virus Corona sejak deklarasi darurat kesehatan masyarakat internasional (PHEIC), yang merupakan darurat kesehatan tertinggi WHO, sejak 30 Januari 2020.
Pada pertemuan tersebut, panel WHO yang terdiri dari 18 anggota dan 12 penasihat ini pun dengan suara bulat setuju bahwa pandemi masih merupakan darurat kesehatan PHEIC.
Baca Juga: Sosok Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terbesar di Dunia Sampai Jadi Orang Terkaya
"Komite menyoroti durasi panjang pandemi Covid-19 yang diantisipasi ini, mencatat pentingnya upaya berkelanjutan komunitas, nasional, regional, dan respons global," tutur WHO.
Virus Corona telah menewaskan sedikitnya 680 ribu orang dan menginfeksi sedikitnya 17,6 juta sejak wabah itu muncul di China Desember.
Sejumlah negara di dunia diketahui telah memberlakukan lockdown atau penguncian ketat dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Namun, hal itu membuat ekonomi terdampak signifikan.
Dalam pertemuan itu, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan efek pandemi akan berlangsung lama.
"Sungguh menyedihkan untuk berpikir bahwa enam bulan lalu, ketika Anda merekomendasikan saya menyatakan PHEIC, ada kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian di luar China," katanya.
Baca Juga: Sosok Gus Im, Berwawasan Luas dan Bekerja Tanpa Pamrih
"Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," imbuh Tedros.
Sebagai dampak dari Corona, sejumlah negara diketahui telah mengalami resesi ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pembatasan kegiatan masyarakat, misalnya, Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, Singapura.
Resesi sendiri merupakan kondisi suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif setidaknya selama dua kuartal berturut-turut. Bentuknya, penurunan secara terus-menerus aktivitas perekonomian seperti investasi, lapangan kerja.
Indonesia sendiri diakui tengah menghadapi ancaman resesi ekonomi. Pemerintah berulang kali menghadapi dilema terkait prioritas antara kepentingan kesehatan dan penyelamatan ekonomi.
Sumber: CNN