Menyusul rencana pembukaan kembali sektor pariwisata Bali yang mulai dibuka pada 31 Juli 2020, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengingatkan agar pekerja serta pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali mempersiapkan diri dan terus menjalankan protokol kesehatan.
Dalam keterangannya, Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah mulai memasuki adaptasi kebiasaan baru.
"Saya sangat bersyukur kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali akan mulai beroperasi, untuk itu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali diharapkan terus dapat menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya dan penuh kedisiplinan," kata Wishnutama.
Baca Juga: Satgas Covid: Klaster Kantor Sumbang 90% Kasus Positif Corona di Masa PSBB Transisi
Wishnutama menambahkan, pemerintah telah melakukan berbagai bantuan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti, pemberian berbagai macam bantuan sosial yaitu pelaksanaan program bantuan insentif pemerintah, pemberian relaksasi pajak, pemberian dana talangan usaha melalui Himbara dengan nilai mencapai Rp10 miliar, juga pemberian berbagai diskon penerbangan dan paket wisata.
"Kami bersama kementerian dan lembaga lainnya terus berupaya agar dapat memberikan berbagai bantuan tambahan bagi pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan," kata Wishnutama.
Sementara itu, agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat segera pulih, berbagai upaya telah dilakukan.
Pada 9 Juli 2020, Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan tahapan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat secara bertahap dan terbatas.
Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Alexander Kaliaga Ginting Menjadi Komut Kimia Farma
Tahap kedua, dilakukan pada 31 Juli 2020, aktivitas pariwisata dibuka namun hanya untuk wisatawan nusantara.
Kemudian untuk tahap ketiga, rencananya akan dilakukan pada 11 September 2020 dengan membuka sektor pariwisata secara penuh dan sudah mulai membuka untuk kunjungan wisatawan mancanegara.
Sumber: Antaranews, CNBCIndonesia