Budi Sunardi merupakan salah satu pernah menjabat sebagai kepala desa di Desa Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat. Kepala Desa Parakansalak ini sempat mengalami hilang kontak sekitar 12 jam di Gunung Salak, bersama dua orang warganya. Kejadian ini justru menuai cerita misteri.
Peristiwa yang terjadi pada tahun 2018 lalu bermula setelah Budi menerima laporan soal air keruh dari dua warganya yakni Andri dan Deden. Mereka kemudian berangkat mengecek sumber air yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Salak (TNGHS).
Baca Juga:
Bikin Bulu Kuduk Merinding! Kisah Seram Terdengar Suara Minta Tolong di Kuburan, Ini Videonya
Perbatasan Ciamis-Tasikmalaya Menyimpan Cerita Hantu Cantik Berbaju Hitam
Kisah Sakti Seorang Wanita Gadis Asal Jawa Timur Mampu Tangkap 11 Tuyul dengan Toples Kaca
"Cerita ke saya, sebenarnya dari pukul 15.00 WIB juga udah perjalanan pulang. Tapi gak nyampe-nyampe," kata Rani Aprianti istri dari Budi Sunardi.
Budi bersama dua warganya memilih jalan pulang yang berbeda dibandingkan saat berangkat. Mereka memilih untuk menyusuri sungai, karena medannya tidak terlalu terjal.
"Karena posisi bapak (Budi) itu kan lagi puasa. Takut enggak kuat kalau balik lagi ke jalur pas berangkat, jadinya ngikutin alur sungai," tutur Rani.
Kepada istrinya, Budi menceritakan pengalaman tak biasa saat menyusuri sungai. Ketiganya tersadar, hanya mengelilingi (muter-muter) di lokasi yang sama.
"Jadi muter muter di situ-situ saja. Itu sampe pukul 22.00 WIB. Sampe akhirnya mereka beristirahat karena kelelahan," imbuh Rani.
Selama tersesat di hutan Gunung Salak pada malam hari, Budi banyak merasakan kejanggalan. Budi dan dua warganya mendengar samar-samar suara dangdutan dari atas gunung.
"Seperti suara dangdutan. Saya juga tanya beberapa kali, katanya ada suara dangdutan dari atas gunung," tambahnya.
Baca Juga:
5 Fenomena Makam di Indonesia yang dikaitkan dengan Cerita Mistis
Kisah di Balik Temuan Harta Karun Puluhan Kilogram Emas dan Perak di Klaten
Kota Yang Mempunyai Kisah Menyeramkan di Indonesia
Setelah berjam-jam tersesat, mereka memilih beristirahat. Ketiganya ditemukan sekitar pukul 01.30 WIB. Lebih dari 12 jam dari terakhir kontak.
"Ketemu di Blok Ciseupan. Sudah ada kabar ke saya, cuma waktu itu kondisinya sudah enggak lemas namun masih bisa jalan pelan-pelan," imbuhnya.
Sumber: sukabumiupdate.com