Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasannya memutuskan membeli klub sepak bola Inter Milan pada 2013 lalu.
Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya merupakan fans klub sepak bola asal Italia tersebut. Saat beberapa pemain Jerman seperti Karl-Heinz Rummenigge bermain di klub tersebut, kecintaannya kepada Inter Milan mulai tumbuh.
Baca Juga: Jokowi Resmi Bubarkan 18 Lembaga, Beberapa Dibentuk Era SBY
“Ada yang namanya saat itu Karl-Heinz Rummenigge main di Inter. Lothar Mattheus, Andreas Brehme, Jurgen Klinsmann main di Inter. Langsung kena kan, dalam arti wah. Tambah lagi terakhir-terakhir dia beli Ronaldo waktu itu kan. Nah ya kebetulan fans lah dan kebetulan available,” kata Erick dalam acara Lets Talk From Home, dikutip pada Senin, 20 Juli 2020
Dia juga menjelaskan, saat dirinya mengakuisisi saham Inter Milan, kondisi keuangan klub tersebut sedang tidak bagus. Dia pun tertantang untuk memperbaikinya.
Namun, hal yang sama juga terjadi saat dirinya diminta menjadi menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo. Dia juga kerap bercanda dengan teman-temannya kenapa selalu mendapat tantangan untuk memperbaiki perusahaan-perusahaan yang kondisinya sedang tidak bagus.
“Nah jadi kadang-kadang waktu diminta di BUMN, saya juga bercanda dengan beberapa teman. Bahkan para pimpinan di kabinet. Ini kenapa sih nasibnya harus memperbaiki yang seperti ini terus (kondisinya tidak bagus),” ucap Erick Thohir.
Tidak dapat dipungkiri lagi, memang Erick Thohir dan olahraga seperti dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Nyatanya, saat ini dia menjabat sebagai anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional). Erick juga merupakan presiden klub bola basket Satria Muda.
Baca Jiga: Ini Alasan Jokowi Bubarkan 18 Lembaga
Bahkan sebelumnya, Erick Thohir juga tercatat sebagai pemilik saham klub Major League Soccer - kasta tertinggi Liga Amerika Serikat-, DC United. Ia memiliki mayoritas 78 persen saham DC United bersama Jason Levien.
Kemudian pada Agustus 2018, Erick Thohir memutuskan melepas saham tersebut. Selain itu,kepemilikan Erick Thohir di Inter juga bertahan sampai enam tahun. Pada Januari 2019, ia melepas semua sahamnya di Inter.
Sumber: kontan, kompas.com