Diberitakan bahwa Facebook saat ini sedang bersiap meluncurkan video musik resmi berlisensi di jejaring sosialnya di Amerika Serikat bulan depan. Para musisi diminta mengaktifkan fitur tersebut pada 1 Agustus 2020.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya nanti jika diaktifkan atau musisi itu melewati batas,Facebook akan membuat halaman musik resmi secara otomatis atas nama musisi tersebut dengan judul "(Nama Artis) Musik Resmi".
Baca Juga: Keren! Bulan Depan Xiaomi akan Perkenalkan Teknologi Isi Daya 100W
Tak hanya itu saja bahkan nantinya pustaka ini juga akan mencakup video resmi artis itu sendiri dan video yang ditampilkan di dalamnya. Tak hanya itu saja bahkan nanatinya setelah di aktifkan, para artis juga dapat mengedit atau menghapus video mereka kapanpun. Bahkan Halaman ini akan dibuat dan dikendalikan oleh Facebook dan akan dapat diakses oleh penggemar melalui tab Facebook Watch dan video musik baru di platform.
Bahkan nantinya sebuah email yang dikirim ke pemilik halaman, Facebook menjelaskan setiap kali menerima rilis baru dari label musik, halaman Facebook artis akan secara otomatis membagikan video tersebut secara langsung di timeline.
"Ini memungkinkan video baru itu menjangkau semua umpan berita para pengikut. Pengaturan untuk berbagi otomatis dapat dimatikan kapan saja," demikian pernyataan Facebook seperti dilansir di Tech Crunch, Kamis 16 Juli 2020.
Tak hanya itu saja bahkan dengan mengaktifkan pengaturan, artinya para musisi setuju untuk untuk berbagi wawasan kinerja agregat dengan pemegang hak, termasuk suka, bagikan, komentar, pandangan, dan data keterlibatan lainnya yang terkait dengan pos yang dibuat secara otomatis ini.
Baca Juga: Resmi Dirilis, Vivo Jual X50 Series Harga Mulai dari Rp 7 Jutaan
Selain itu, artis dapat mengedit postingan yang dibuat secara otomatis, termasuk judul, deskripsi, tag, dan bahkan thumbnail.
Bloomberg pada akhir tahun lalu melaporkan bahwa Facebook sedang bernegosiasi dengan tiga label rekaman terbesar yaitu Universal Media Group, Sony Music, dan Warner Music Group mengenai hak atas video musik. Laporan tersebut mencatat bahwa label rekaman tertarik pada alternatif selain Youtube, yang bayarannya dirasa tidak cukup memuaskan.
Sumber:Suara.com